hallobanua.com, BANJARMASIN - Warga di kawasan Jl. Batu Piring RT 12 Kelurahan Antasan Besar mengeluhkan adanya dugaan pencemaran limbah cair yang bersumber dari beberapa aktivitas usaha milik warga lainnya di kawasan tersebut.
Saufian Iskandar, warga RT. 12, mengatakan, limbah cair tersebut diduga berasal dari berbagai aktivitas usaha yang tak jauh dari lokasi pemukiman warga.
"Ini kejadian kedua. Sebelumnya juga pernah terjadi sebulan yang lalu. Ikan di tambak milik saya mati karena ada cairan seperti sabun dan bekas minyak,"ujarnya saat ditemui awak media, Selasa (26/07/22) pagi.
Ia bilang, limbah cair yang masuk ke tambak ikan miliknya itu mengalir lewat selokan.
"Selokannya harus dibenahi dan dibersihkan. Sehingga limbahnya tidak mengalir ke masyarakat," pinta pria 55 tahun itu.
Menindaklanjuti pengaduan masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin langsung melakukan pengambilan sampel di 2 titik, yakni di tempat pencucian mobil dan tambak milik warga.
"Kita lakukan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium. Sekitar 14 hari akan keluar hasilnya," ujar Fungsional Ahli Muda Pengendalian Lingkungan DLH Banjarmasin, Adi Rahman.
Ia mengatakan, ada beberapa dugaan indikasi asal muasal limbah cair tersebut. Bahkan ketika jajaranya menelusuri selokan di kawasan tersebut, terlihat gumpalan lemak.
"Tidak hanya pencucian mobil, kami juga menemukan ada warung yang sisa minyaknya langsung dibuang ke selokan," bebernya.
Adi pun menyarankan kepada pelaku usaha di sekitar kawasan itu, untuk menggunakan Grease Trap atau perangkap lemak.
"Kita sudah sarankan mereka menggunakan Grease Trap. Sehingga sisa minyak atau apapun tidak dibuang langsung ke selokan," pungkasnya.
Jika hasil pemeriksaan terbukti kuaitas air diatas baku mutu, maka pihanya akan mengeluarkan teguran administratif kepada para pelaku usaha.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar