Aksi HMI di DPRD Kota Banjarmasin Sempat Diwarnai Adu Mulut


hallobanua.com, BANJARMASIN - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin,  memggelar Seruan Aksi di depan Gedung DPRD Kota Banjarmasin, Kamis, (04/08/22) siang. 

Kedatangan puluhan masa itu menuntut penyelesaian problem naiknya harga minyak goreng pada pertengahan tahun lalu. 

Selain itu juga terkait kelangkaan solar dialami para sopir truk, peraturan Tempat Hiburan Malam (THM), serta terkait lahan di mitra plaza dan lahan-lahan lain. 

Pihaknya pun meminta audiensi dan berdialog dengan ketua DPRD Banjarmasin, Harry Wijaya beserta jajaran. 

Namun, saat melakukan aksi, ia menilai pihaknya menerima tindakan represif dari salah seorang  anggota DPRD Bajarmasin. 

Dari pantauan di lokasi, sempat terjadi adu mulut dan  perdebatan panas antara peserta aksi dan anggota DPRD Banjarmasin, bernama Afrizal, anggota dewan dari Fraksi PAN. 

"Tadi ada anggota DPRD yang menurut kita melakukan tindakan yang tidak seharusnya," kata Nurdin Ardalepa, Ketua HMI Banjarmasin, usai aksi seraya menyesalkan tindakan dan sikap yang dilakukan oleh salah satu wakil rakyat itu, Kamis (04/08/22). 

Pihaknya pun mengaku sangat kecewa dengan sikap dan tindakan dewan tersebut 

Para pengunjuk rasa menilai kepemimpinan Harry Wijaya di DPRD Banjarmasin tidak bisa menyelesaikan permasalahan masyarakat. 

Terkait audiensi,  Nurdin mengaku pihaknya  tidak ada menerima undangan dari DPRD Banjarmasin terkait audiensi. 

"Kami tidak menerima surat, malah kami yang bersurat. Hari ini kami akan kaji dan aksi kami akan berjilid-jilid," pungkasnya. 

Sementara itu, tudingan tindak represif oleh penggiat aksi tersebut langsung ditepis Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi. 

Menurutnya,  HMI Banjarmasin sudah berkali-kali melakukan aksi di DPRD Kota Banjarmasin. 

Namun tuntutan mereka tidak berada di Tugas Pokok dan Fungsi (Tufoksi) pihaknya. 

Menurutnya DPRD merupakan lembaga yang menjalankan 3 fungsi yakni pengawasan, pembuatan peraturan daerah dan anggaran. 

"Kami tetap terima itu. Tapi masalahnya HMI sudah kita fasilitasi semua tuntutan dan audiensi mereka. Itu upaya DPRD terkait tuntutan mereka," ujarnya. 

"Namun beberapa kali kita pinta audiensi, mereka tidak berhadir. Tiba-tiba tanggal berikutnya datang kesini (Gedung DPRD) dan mengaku surat tidak digubris mereka," lanjutnya. 

Sebelumnya kata Afrizal, pihak HMI Banjarmasin juga sempat membuat kegaduhan di Sekretariat Tata Usaha (TU) DPRD Banjarmasin. 

"Mereka mencari-cari masalah di TU dan membikin kegaduhan yang berujung pada pelaporan. Kita harus bisa bedakan orang datang ketempat kita bikin provokasi, koq dia yang merasa menjadi korban," imbuhnya. 

Ia pun menegaskan, jika HMI Banjarmasin ingin melakukan audiensi atau dialog, silakan membuat surat dan jadwal audiensi untuk menyelsaikan problematika di kota ini. 

"Kita komunikasikan secara baik. Karena apa yang menjadi tuntutan mereka juga jadi aspirasi kami. Tapi disampaikan dengan cara yang baik," tukasnya. 

"Makanya dalam aksi tadi saya sampaikan ke mereka, apakah mencari masalah atau menyelesaikan masalah? Kalau mau menyelesaikan ayo, tapi kalau cari masalah tidak bakal selesai," pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya