Lebih Dua Pekan, Cemaran HSFO di Sungai Batola dan Banjarmasin Berangsur Menurun

 
hallobanua.com, BATOLA-  Pasca kejadian tumpahan minyak jenis High Sulfur Fuel Oil (HSFO) di kawasan sungai Alalak Berangas beberapa waktu lalu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Barito Kuala (Batola) kembali melakukan pengambilan sampel di peraian tersebut. 

Menggunakan 2 buah perahu dan 2 speedboat dari Satpolair Batola, kawasan yang disusuri, pada Selasa (23/08/22) siang itu, utamanya perairan Sungai Alalak hingga Sungai Awang di Banjarmasin. 

Kepala DLH Batola, Fahriana mengakui jika dilihat dengan kasat mata, saat ini sudah ada pengurangan pencemaran dari HSFO. 

"Karena sudah ada usaha dari pihak perusahaan. Salah satunya, dengan mengikat minyak melalui metode penebaran enceng gondok," ungkapnya usai pengambilan sampel, Selasa (23/08/22). 

Ditanya apakah aliran air yang sempat tercemar tumpahan minyak sudah bisa kembali digunakan untuk urusan Mandi Cuci Kakus (MCK)? Untuk itu Fahriana belum bisa memastikan. 

"Kami masih mengambil sampel yang kedua. Yang hasilnya bisa diketahui sepekan ke depan," ujarnya. 

Ia pun berharap ke depan bahwa pihak perusahaan bisa mengikuti SOP yang berlaku. 

Tidak hanya dalam pengelolaan lingkungan, juga dalam hal bongkar muat yang harus diperhatikan. 

"Jadi harus berpedoman dengan pengelolaan lingkungan," pesannya. 

Beberapa pekan kedepan, pihaknya berencana mengadakan pertemuan membahas terkait pengawasan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Batola. 

"Kalau misalnya ada kejadian serupa yang terulang, untuk sanksi pasti ada. Tapi sebelumnya, kami bersinergi dahulu ke instansi terkait. Tapi kami harapkan tidak terjadi lagi hal serupa," pungkasnya. 

Sementara itu, Teguh Santoso, selaku pihak perusahaan, Kepala Cabang Banjarmasin PT Intim Putra Perkasa, menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi saat ini. 

Pihaknya pun mengaku telah menurunkan 8 kapal jenis tiung yang dikerahkan untuk membersihkan pencemaran me
nggunakan eceng gondok. 

Pembersihan pun menurutnya, dilakukan secara berkesinambungan. Sejak awal mula peristiwa itu terjadi. 

"Besok, kami juga akan menambah armada dan petugas lagi. Khususnya, membersihkan minyak yang menempel di tanaman yang ada di pinggir sungai," ujarnya, Selasa (23/08/22). 

Pihaknya pun mengaku terus membersihkan sungai secara berkelanjutan. 

"Akan kami bersihkan sepenuhnya. Dan kami bersihkan secepat mungkin. Lalu, bila ada keluhan masyarakat, kami siap bertanggung jawab. Tidak hanya di Batola, tapi juga Kota Banjarmasin. Atau seluruh kawasan yang terdampak," tutupnya. 

Diketahui sebelumnya, pencemaran terjadi pada Rabu 10 Agustus 22 lalu dikarenakan sebuah kapal berisi minyak yang karam di tepian Sungai Alalak, Kabupaten Batola. 

Minyak yang tumpah, diperkirakan sebanyak 3 sampai 5 ton diperairan Batola dan Banjarmasin. 

Penulis : rian akhmad/ may
batola
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya