hallobanua.com, BANJARMASIN - DPRD Kota Banjarmasin menggelar rapat paripurna terkait penambahan penyertaan modal untuk Bank Pembangunan daerah Kalimantan Selatan atau BPD Kalsel.
Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin HM.Yamin didampingi Matnor Ali, Tugiatno serta dihadiri oleh Walikota Banjarmasin H.Ibnu Sina dan Walikota Arifin Noor, di ruang rapat paripurna, Senin (19/9/2022).
Disampaikan HM. Yamin bahwa paripurna penambahan penyertaan modal ini telah disetujui oleh semua fraksi dengan nilai sebesar Rp70 miliar berdasarkan investasi pemko Banjarmasin.
"Diharapkan dengan penyertaan modal kepada BPD Kalsel dapat meningkatkan deviden bagi pemko Banjarmasin, "katanya.
Sementara, H.Ibnu Sina mengatakan bahwa penyertaan modal diberikan dalam lima tahun ke depan dengan skema permodalan yakni Rp10 miliar pada APBD perubahan 2022, Rp10 miliar pada APBD 2023, Rp10 Miliar pada 2024. Selanjutnya Rp20 miliar pada 2025 dan Rp20 miliar pada 2026.
"Penyertaan modal ini untuk meningkatkan PAD, peningkatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, "kata Ibnu.
Penyertaan modal BPD Kalsel untuk memenuhi syarat OJK dimana BPD Kalsel harus mempertahankan statusnya sebagai BPD sehingga harus memenuhi Investasi dan permodalan sebesar Rp3 Trilyun hingga akhir tahun 2024. Penyertaan modal ini didukung oleh 13 kabupaten di Kalsel dan Banjarmasin dapat menyertaan modal Rp70 miliar meskipun BPD Kalsel menargetkan Rp26 miliar.
"Insya Allah payung hukum penyertaan modal dala lima tahun ke depan akan selesai sehingga total penyertaan modal pemko Banjarmasin kurang lebih Rp180 miliaran, "katanya.
Sementara Direktur Bisnis PT. BPD Kalsel, Fachrudin mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemko Banjarmasin. Saat ini, rangking investasi terbesar dipegang oleh Pemprop Kalsel dan Banjarmasin sebagai kota tertua di Kalsel sementara berada di rangking ke dua.
" Deviden yang akan didapatkan dalam investasi ini sebesar 12 persen pertahun dari investasi, "katanya.
Dya/ may
Kota bjm
0 Komentar