Dinkes Minta Warga Waspada Dugaan Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut di Kalsel

hallobanua.com, BANJARMASIN - Dugaan temuan 3 kasus mirip dengan gagal ginjal akut pada anak, atau Atypical Progressive Acute Kidney Injury (AP AKI) di Kalimantan Selatan (Kalsel), menjadi atensi Pemko Banjarmasin. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah awal antisipasi penyakit yang diduga kuat akibat mengkonsumi obat cair (sirup) pada anak-anak itu. 

"Sudah kita terbitkan SE yang isinya sesuai dengan edaran dari Kemenkes," ujar Ramadhan melalui sambungan telepon, Sabtu, (29/10/22). 

Diketahui, 3 kasus yang tercatat dalam data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI itu terjadi di Kabupaten Tanah Laut. Dan bukan di Kota Banjarmasin. 

Akan tetapi kata dia, pihaknya pun tetap waspada dan mengambil langkah antisipasi. 

Terkait SE yang diterbitkan pihaknya, Ramadhan menjelaskan bahwa pihaknya memberi penekanan kepada seluruh puskesmas, rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) lainnya, untuk langsung memberikan penanganan apabila ada  pasien yang berobat yang memiliki gejala mirip atau terindikasi mengalami gagal ginjal akut. 

"Jika ada indikasi mengarah kesitu, segera lakukan pemeriksaan secara laboratorium secara komperhensif," pintanya. 

Dilanjutkannya, hasil pendeteksian dini yang dilakukan ini akan langsung dilaporkan melalui link yang sudah disediakan oleh Kemenkes RI. 

Tak hanya itu, pihaknya  juga sudah melakukan langkah antisipasi lainnya. 

Seperti mensosialisasikan sekaligus menjalankan amanah Kemenkes untuk tidak memberikan 5 jenis obat sirup yang sudah ditarik BPOM sebagai resep obat pasien. 

5 jenis obat sirup yang diumumkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) karena diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas. Seperti Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup dan Unibebi Demam Drops. 

"Saya lihat kelima obat ini sudah tidak dijual lagi oleh apotek-apotek di tempat kita,"tuturnya. 

Kadinkes Banjarmasin itu pun berharap, agar masyarakat selalu teliti dan waspada terhadap setiap gejala yang terjadi pada anaknya. 

"Jika anak kita menunjukkan gejala seperti gangguan pada saat buang air kecil atau gejala lainnya yang mengarah ke penyakit ini, sebaiknya segera melaporkannya kepada fasyankes terdekat," pungkasnya. 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa di Banjarmasin sejauh ini masih belum ada laporan temuan kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut. 

"Banjarmasin masih belum ada kasus yang mengarah sampai ke sana," tuntasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya