hallobanua.com, Banjarmasin - Permasalahan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di Kota Banjarmasin juga menjadi atensi Wali Kota Banjarmasin.
Benar saja, saat ini kian marak gepeng berada dikawasan persimpangan di Kota Seribu Sungai, seperti contoh di persimpangan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin Tengah.
Tentunya hal itu turut bertentangan dengan Peraturan Daerah (PERDA) tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Penanganan Gelandangan Dan Pengemis Serta Tuna Susila.
Ibnu Sina pun meminta Satpol PP bersama jajaran untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
Selain itu, maraknya perkelahian ataupun tawuran di Banjarmasin menjadk catatan khusus bagi Pimpinan Kota Baiman itu.
"Tahun 2022 ini 5 kali sudah kejadian," ungkap Ibnu beberapa waktu lalu.
Ibnu pun ingin, jajaran pihak keamanan bersama Pemko Banjarmasin melakukan patroli bersama.
"Kita lakukan patroli gabungan antara TNI, Polri dan Satpol PP untuk memastikan daerah rawan tempat tawuran, bisa diantisipasi,"ujarnya.
Menurut analisis pihaknya, konflik tawuran terjadi tidak karena sengketa ataupun karena dendam.
"Kadang-kadang anak muda ini hanya ingin eksis di komunitasnya. Hanya untuk mengikuti tren di daerah lain," bebernya.
Mengantisipasi hal tersebut terus terjadi, Ibnu pun mengaku bakal menambah ruang publik maupun tempat bermain.
"Sehingga penyaluran energi luar biasa anak muda itu kesana," pungkasnya.
Sementara itu, Wakapolresta Banjarmasin AKBP Pipit Subiyanto mengaku siap untuk bersinergi dengan pemerintah kota untuk menjaga ketertiban dan keamanan Kota Banjarmasin.
"Dengan sinergitas dan soliditas antara Polri, TNI, Pemerintah dan Masyarakat membuat keamanan menjadi investasi dalam apapun,"ujarnya.
Ia pun mengajak semua pihak menjaga keamanan mulai dari lingkup terkecil, yakni lingkungan maupun komunitas.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar