Ini Kata Disbudporapar Banjarmasin Terkait Rumah Lanting Yang Miring

hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, angkat bicara terkait miringnya rumah lanting yang berada di Dermaga Kubah Basirih, di Jalan Keramat Basirih, RT. 09 RW. 01, Kecamatan Banjarmasin Barat. 

Kadisbudporapar Banjarmasin, Iwan Fitriadi mengatakan, jika rumah lanting yang dibuat pada tahun 2020, tidak bisa diperbaiki pihaknya karena sudah dihibahkan kepada masyarakat atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). 

"Selesai kan sudah tugas kami karena sudah diserahkan ke masyarakat," ungkapnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Banjarmasin, Selasa, (22/11/22). 

Namun kata dia, pihaknya tidak berdiam diri melihat kondisi lanting yang dibangun pada tahun 2020 lalu. 

Namun pihaknya tak bisa berbuat banyak karena tak bisa menganggarkan dana untuk perbaikan bukan aset Disbudporapar. 

"Tidak boleh menganggarkan, itu sudah hibahkan namun jika kita perbaiki dengan uang kita itu pelanggaran," katanya. 

"Hari ini tadi Disbudporapar bidang pariwisata dan teman-teman patriot survey yang kesekian kalinya. Saya minta untuk mencari CSR untuk membantu perbaikan itu," lanjutnya. 

Ia pun menghimbau masyarakat agar bisa mengelola dengan baik aset yang telah diserahkan kepasa pokdarwia atau masyarakat. 

"Banyak sekali sebenarnya yang sudah kita serahkan, dan tidak kurang kita memotivasi warga. Tinggal warganya mudah-mudahan  tinggal memelihara," pungkasnya. 

Sekedar diketahui, rumah lanting tersebut telah diaerahkan ke Pokdarwis Pulau Bromi. Jamun setelah itu didatangkan dari Pulau Bromo ke Dermaga Wisata Religi Kubah Habib Basirih, saat kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. 

Tepatnya pada acara Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), di Desa Wisata Kubah Basirih, di Kecamatan Banjarmasin Barat, beberapa bulan lalu. 

Pada Oktober 2020 lalu, Disbudporapar Banjarmasin membangun dua rumah lanting dengan anggaran bersumber APBD 2020 dengan pagu anggaran Rp 199,85 juta. 

Yang pertama berlokasi di Kampung Sasirangan, Sungai Jingah. Persis di belakang Musala Almuttaqin. Kedua di Kelurahan Mantuil, dekat jembatan gantung Pulau Bromo yang kemudian ditarik ke kawasan Kubah Basirih. 

Penulis : rian akhmad/may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya