Gelombang Covid 19 Diprediksi Kembali Melonjak di Akhir Tahun

hallobanua.com, BANJARMASIN - Warga Kota Banjarmasin diminta tetap waspada, pasalnya,  gelombang Covid 19 diprediksi akan kembali melonjak di akhir tahun ini,  menyusul tingginya kasusnya saat ini karena mutasi subvarian Omicron dan munculnya beberapa varian baru. 

Menurut anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd, prediksi ini bisa terjadi dengan aktivitas masyarakat yang cenderung meningkat di akhir tahun. 

Apalagi saat libur mendekati libur Natal dan tahun baru 2023. 

"Potensi peningkatan kasus covid ini jelas mengancam. Selain mobilitas warga sudah longgar, disamping itu juga tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang menurun. Sehingga lonjakan besar angka covid bisa terjadi di libur natal dan tahun baru," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu bilang, pemerintah harus memaksimalkan kebijakan injak gas dan rem, untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 yang signifikan. 

Pasalnya, ada kecenderungan saat libur natal dan tahun baru, warga Hulu Sungai ataupun dari daerah lain kerap menghabiskan waktu libur ke Banjarmasin bersama keluarga. 
"Kalau menurut saya, pembatasan atau penutupan akses masuk ke Banjarmasin masih belum perlu. Tapi yang harus dilakukan pemerintah, terutama pemko Banjarmasin adalah memberlakukan pengetatan sebagai upaya pencegahan," katanya. 

"Misalnya keluar masuk kita harus divaksin dan menunjukan kartu vaksinasi, serta penggunaan protokol kesehatan. Kalau penerapan ini maksimal, insha Allah efektif," tambahnya. 

Pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya (UPR) ini mengaku, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 hingga akhir tahun nanti. 

"Secara nasional, jumlah kasus harian memang fluktuatif dan cenderung meningkat. Ambil contoh 1 Oktober lalu, ditemukan 1638 kasus. Kemudian pada 1 November naik menjadi 4600an kasus. Sementara di Kalsel, kalau kita lihat, kasus baru tidak terlalu menonjol. Tapi yang meningkat justru yang rawat inap. Pada November yang ditemukan ada 62 kasus. Tapi di Desember meningkat menjadi rata-rata 360an kasus," pungkasnya. 

Terakhir, Syamsul menyebut salah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah dengan menggencarkan program vaksinasi. Menurutnya, capaian vaksinasi di Kalsel masih di bawah target. 

"Dari total keseluruhan 74,2 target Vaksinasi, di Kalsel capaian vaksinasi baru 58,62. Ini masih di bawah kalau kita bandingkan idealnya herd imunity itu 70%, bagusnya 80%," tutupnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya