Ini Upaya Pengusaha Kalsel Jaga Stabilitas Harga Bapok di Kalsel

hallobanua.com, BANJARMASIN -  Upaya penekanan angka Inflasi di Kalimanta Selatan  (Kalsel) terus dilakukan. Tak hanya Pemerintah Daerah, para pengusaha dibanua pun turut andil berusaha untuk menekan laju inflasi tersebut. 

H Aftahuddin, salah satu pengusaha sembako di banua itu, menyerukan kepada para pengusaha di Kalsel agar berperan dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok untuk masyarakat. 

Salah satu upaya pihaknya adalah dengan mengadakan pasar murah kepada warga Kalsel di kawasan Nol Kilometer Banjarmasin yang digelar Minggu (04/12/22) tadi. 

"Ada bahan sembako yang di jual antara lain beras, telur, minyak goreng dan bahan sembako lainnya. Ini sebagai upaya kita untuk menekan laju inflasi," kata H Aftahuddin. 

Ia bilang, adanya pasar murah tersebut diharapkan mampu membantu masyarakat ditengah kondisi perekonomian Kalsel. 

"Dengan ini bisa terwujud stabilatas harga bahan pokok di masyarakat," harapnya. 

Benar saja, dalam beberapa bulan terakhir tingkat perkembangan inflasi di wilayah Kalsel berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel untuk bulan Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 7,25 persen, sedangkan untuk tingkat Nasional mencapai 5,71 persen. 

Sementara, untuk bulan November 2022 mencapai 7,06 persen sedangkan pada tingkat Nasional mencapai 5,42 persen. Dimana kondisi tersebut menunjukan tingkat inflasi di Kalsel lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi Nasional. 

Adapun komoditas penyumbang inflasi pada Oktober 2022, antara lain angkutan udara, bensin, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, rokok kretek filter, beras, cabai merah, tarif pam, cabai rawit dan mobil. 

Secara perbulan di November terjadi inflasi 0,40 persen, dengan penyumbang andil inflasi terbesar antara lain, beras, ikan gabus, bawang merah, telur ayam ras, dan tarif rekreasi. Sedangkan yang menahan laju inflasi bulanan antara lain, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, mangga dan bayam. 

Selain itu, dalam menekan laju inflasi pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai upaya. 

Antara lain menetapkan anggaran pengendalian inflasi daerah melalui DTU/BTT/DID hingga bulan Desember 2022 di Provinsi/Kabupaten/Kota, melalukan kick off gerakan nasional pengendalian pangan. 

Program itu bekerjasama antar daerah dalam rangka pemenuhan ketersediaan pasokan pangan dalam daerah, Kesepakatan bersama antara gubernur, bupati dan walikota dalam pengendalian inflasi, Pendirian divisi pangan pada BUMD Prov Kalsel, Gerakan tanam bersama (bawang dan cabe merah), Gerakan menanam diperkarangan. 

Kemudian ada kegiatan pasar murah/operasi pasar, Pemantauan perkembangan harga/sidak pasar, Subsidi BBM untuk nelayan, Subsidi angkutan penumpang, Peningkatan kapasitas UMKM, Bansos serta Apel dan Turdes pengendalian Inflasi. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya