hallobanua.com, BANJARMASIN - Tahun 2022 akan segera berakhir. Namun, masih ada beberapa SKPD di lingkup Pemko Banjarmasin yang serapan anggarannya masih cukup rendah.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Administrasi Pembangunan Setdako Banjarmasin, Diyannor saat evaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran TA 2022, di aula Kayuh Baimbai, Senin (05/12/22) kemarin.
Diyannor menerangkan, setidaknya ada beberapa SKPD yang menjadi perhatian jajarannya, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarmasin (DKP3), yang serapan anggarannya dianggap paling rendah.
"Hingga Oktober lalu masih di bawah 50 persen. Hal ini berkaitan dengan pengadaan lahan pertanian berkelanjutan. Tapi mereka masih optimis akhir tahun bisa maksimal," ucapnya Diyannor belum lama tadi.
Tak hanya DKP3, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin menurutnya juga masih belum sesuai target, yakni masih berkisar di angka 60 persen. Hal ini diketahui berkaitan dengan pencairan sertifikasi guru.
"Wali Kota, Ibnu Sina sudah meminta untuk terus memaksimalkan sisa realisasi fisik maupun keuangan yang belum terserap di waktu yang tersisa," jelas mantan Camat Banjarmasin Tengah itu.
Begitu juga dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dimana realisasi keuangannya masih di angka 45 persen dan realisasi fisik di angka 78 persen.
"Kalau berkaca dengan 2021, paling tidak realisasi keuangan di posisi 83 persen dan realisasi fisik 85 persen. Kita berharap mendekati itu setiap SKPD," bebernya.
Namun kata dia, dilihat secara keseluruhan realisasi APBD tahun 2022 sudah terserap sekitar 68 persen. Dari total anggaran mencapai Rp2,1 triliun.
"Sudah terserap sekitar Rp1,3 triliun. Masih ada sekitar Rp800 miliar yang harus dikejar hingga akhir tahun. Kalau tahun sebelumnya, dari APBD Rp1,9 triliun terserap Rp1,6 triliun. Terjadi Silpa sekitar Rp300 miliar," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar