Angka Kanker Meningkat, Ini Yang Dilakukan YKI Banjarmasin

hallobanua.com, BANJARMASIN - Berdasarkan data Globocan tahun 2020, kasus baru kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus dengan kasus kematian mencapai 234.511 orang. 

Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus) diikuti Kanker Leher Rahim (36.633 kasus).
Kanker tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru (34.783 kasus), diikuti kanker kolorektal (34.189 kasus). 

Bahkan, penyakit kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, dan menyebabkan 9.6 juta kematian pada setiap tahun. Yang mana angka ini hampir sama dengan jumlah penduduk Jakarta. Lantas bagaimanakah dengan di Banjarmasin? Menjawab itu, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Banjarmasin Hj. Siti Wasilah pun tak menampik jika terjadi peningkatan kasus kanker di Kota Seribu Sungai 

"Secara umum ada peningkatan penyakit kangker payudara dan leher rahim. Tapi kita fokus ke kanker payudara lantaran banyak ditemukan," ungkap Wasilah disela kegiatan seminar ilmiah Hari Kanker Sedunia, Sabtu (04/02/23). 

Di momen World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia ini pun, YKI Kota Banjarmasin mengajak masyarakat untuk terus melakukan sosialisasi terkait kanker tersebut bersama Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas kesehatan (Dinkes) Banjarmasin. 

"Selama ini sosialisasi tentu rutin kita laksanakan melalui puskesmas. YKI hadir untuk bisa mengakses lebih luas masyarakat," katanya. 

Salah satu inovasi dari YKI Banjarmasin yakni adanya Mobil Unit Deteksi Dini Kanker Leher Rahim. 

Siti Wasilah pun berharap dengan adanya mobil keliling bisa menjangkau masyarakat lebih luas dan dekteksi dini yang beberapa hal yang jadi perhatian. 

"Sering beberapa kasus ditemukan seperti pasien yang terlambat yang sudah stadium lanjut, karena waktu dekteksi dini ini adalah mencari pengobatan alternatif. Padahal penyakit itu terdeksi kangker stadium awal dia bisa disembuhkan," pungkasnya. 

Diketahui, permasalahan kanker di Indonesia saat ini antara lain pola hidup tidak sehat, tingginya faktor risiko kanker, sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut, keterlambatan dalam penanganan, kepercayaan kepada pengobatan alternatif, masalah sosial ekonomi, akses pengobatan, dan hambatan geografis. 

Strategi penanggulangan kanker dilaksanakan dengan pendekatan 4 (empat) pilar, yaitu promosi kesehatan, deteksi dini, perlindungan spesifik, dan tatalaksana sesuai standar. 

Keberhasilan dalam upaya penanggulangan kanker hanya dapat dicapai apabila dilaksanakan secara masif, terintegrasi dan berkala oleh setiap pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk masyarakat. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya