Hilal Terlihat, 1 Ramadhan 1444 H Jatuh 23 Maret 2023

hallobanua.com, BANJARMASIN - Tanggal 1 Ramadan 1444 Hijriah di Indonesia akan dimulai pada Kamis (23/3/23) besok. 

Hal itu usai dilakukannya Hisab Rukhyat Tahun 1444 H atau 2023 M, yang dilaksanakan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Hotel Zuri Express Banjarmasin, pada Rabu, (22/03/23) petang. 

Berdasarkan Imkan Rukyah, posisi hilal di beberapa wilayah Indonesia sudah memenuhi kriteria, yaitu tinggi hilal mar’i minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat. 

Diketahui, tinggi mar’i adalah tinggi sebuah benda langit dari ufuk menuju titik zenith hingga melintasi benda langit dimaksud, dengan referensi permukaan Bumi dan memperhitungkan sifat pembiasan atmosfer (toposentrik-atmosferik). 

Sedangkan elongasi haqiqy adalah jarak lengkung atau jarak sudut antara dua buah benda langit, dengan referensi pusat bola Bumi (geosentrik). 

Berdasarkan perhitungan data astronomis di Hotel Zuri Express pada tanggal 29 Sya'ban 1444 Hijriah, ijtima terjadi pada Rabu (22/03/23) pukul 01.25 Wita. 

Dengan ketinggian hilal pada saat Matahari terbenam pukul 18.32 Wita yaitu 7° 46' 47" (di atas ufuk), sudut elongasi bulan 8° 52' 06" dan umur bulan dihitung sejak terjadinya ijtima' yaitu  jam 17 jam 07 menit. 

Berdasarkan hasil hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia diketahui bahwa parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Papua (tinggi +6,78º, elongasi 7,94, umur bulan 15,40 jam dan lama hilal 31 menit 31 detik). 

Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh (tinggi +8,73º 49’, elongasi 9,54º, umur bulan 18,44 jam dan lama hilal 39 menit 49 detik). 

Meski begitu, Kepala Kakanwil Kemenag Kalsel, Tambrin meminta umat muslim untuk tetap menunggu hasil sidang isbat dari pemerintah pusat 

"Keputusan tetap menunggu hasil sidang isbat yang dilaksanakan Menteri Agama RI," katanya, Rabu, (22/03/23). 

Ia bilang, sidang isbat penetapan awal Ramadan tahun ini masih digelar secara hybrid atau gabungan, yakni daring dan luring. 

Pemantauan hilal ini kata Tambrin, yakni dilaksanakan di lokasi tertinggi di Kalsel. 

Selain melibatkan tim hisab rukyat Kemenag, pelaksanaan rangkaian sidang isbat rencananya juga mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan lainnya. 

Rangkaian pelaksanaan sidang isbat akan dibagi dalam 3 tahap. Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1444 Hijriah berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi. 

Selanjutnya pelaksanaan sidang isbat penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah. Sesi ini akan dilaksanakan secara luring setelah salat Magrib dan tertutup untuk umum. 

Terakhri yakni konferensi pers pengumuman penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. 

Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 123 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk Kalsel. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kalsel
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya