'Nyekar' Tradisi Warga Jelang Ramadan

hallobanua.com, BANJARMASIN - Ziarah kubur atau biasa disebut 'nyekar' menjadi salah satu sebuah tradisi bagi warga Kalimantan Selatan (Kalsel) jelang Ramadan. 

Biasanya keluarga akan berkumpul dan pergi ke makam sanak saudara ataupun orang tua yang telah meninggal dunia. 

Saat nyekar, kuburan akan dibersihkan, ditaburi bunga sekaligus mendoakan almarhum agar dimaafkan segala dosa selama hidupnya. 

Tak heran jika di sejumlah makam atau alkah, banyak dikunjungi penziarah, salah satunya Akhmad Supiani, warga Jl. Belitung Darat, Banjarmasin, nyekar ke makam orangtuanya. 

Dirinya mengaku sengaja mengajak sang anak ziarah ke makam orang tuanya yang berada di Alkah Rambai Padi Banjarmasin, di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut pada Selasa (22/03/23). 

"Memang setiap tahun seperti ini, ke makam orang tua dan adik saya yang memang dimakamkan di sini," ungkapnya kepada hallobanua.com 

Dengan membawa 1 kantong plastik bunga dan air bersih, dirinya memanjatkan doa-doa sembari nyekar di makam kedua orang tuanya itu. 

Tradisi ini pun diharapkannya bisa dilakukan sang anak nantinya. Karena ia bilang hal itu kewajiban orang tua untuk mengenalkan tradisi itu. 

Sebelumnya, ia dan keluarga kerap meluangkan waktu untuk berziarah menjelang puasa Ramadan maupun menjelang Idul Fitri. Namun rutinitas itu sempat terhenti selama pandemi Covid-19. 

Karena itulah, pada momen Ramadan tahun ini, ia mengajak keluarganya kembali menjalani tradisi ziarah. 

Usai memanjatkan doa dan menyiram air pusara, ia pun menyempatkan diri membersihkan makam agar terlihat rapi. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya