hallobanua.com, BANJARMASIN - Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), terjadi di beberapa titik di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dari data yang dihimpun dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Kalsel, setidaknya ada 11 sebaran titik hotspot terdeteksi di Kalsel.
Lantas, apakah sudah ditemukan titik hotspot di Kota Seribu Sungai?
Menjawab itu, Kalak BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin mengakui jika saat ini tidak ada titik hotspot di Banjarmasin.
"Dari 13 Kabupaten kota, 9 diantaranya termasuk Banjarmasin memang memasuki musim kemarau. Tapi beruntungnya masih ada hujan," ungkap Husni, Minggu (25/6/2023).
Untuk puncak kemarau kata dia yakni pada bulan Agustus sampai September. Pihaknya pun telah memasang Early Warning System (EWS) untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan.
"EWS kami dalam bentuk non fisik, yakni KIE. Komunikasi, Informasi dan Edukasi ke masyarakat," katanya.
Husni pun menghimbau masyarakat agar terus waspada dan tidak membakar sampah dan lahan sembarangan.
"Di sosial media bahkan website kami kita terus himbau agar jangan membakar sampah sembarangan karena bahaya dan jangan membakar lahan," tuturnya.
Sementara itu, Andi Putera salah satu anggota BPBD Banjarmasin yang melakukam pemantauan mengatakan, saat ini beberapa lahan di Banjarmasin masih digenangi air.
Hal itu tentunya dapat menghindari terjadinya kebakaran lahan.
"Hampir setiap lahan masih berair, makanya di kawasan kota Banjarmasi masih belum ditemukan titik hotspot api," pungkasnya.
Lantas, apakah sudah ada bahaya kabut asap akibat dampak karhutla dari kabupaten tetangga?
Menjawab itu, Andi pun mengaku saat ini sudah ada dampak dari kabut asap tersebut.
"Biasanya jam 5 sore sampai malam itu ada beberapa daerah terdampak kabut asap. Jadi kami himbau masyarakat untuk memakai masker," tutupnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota Bjm