hallobanua.com, BANJARMASIN - Sedikitnya ada belasan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Banjarmasin yang masih kekurangan peserta didik.
Padahal, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem Online telah berakhir beberapa hari tadi.
Diketahui, masih ada sebanyak 13 SMPN di Banjarmasin yang mengalami kekurangan peserta didik baru, yakni SMPN 10 kurang 74 siswa, SMPN 12 kurang 82 siswa, SMPN 13 kurang 26 siswa, SMPN 14 kurang 34 siswa, SMPN 17 kurang 68 siswa, SMPN 18 kurang 21 siswa.
Kemudian SMPN 22 kurang 34 siswa, SMPN 25 kurang 100 siswa, SMPN 28 kurang 60 siswa, SMPN 31 kurang 10 siswa, SMPN 32 kurang 50 siswa, SMPN 34 kurang 75 siswa san terakhir SMPN 35 kurang 10 siswa.
Lantas hal itu pun menjadi perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin.
Kadisdik Banjarmasin Nuryadi mengatakan, sekolah-sekolah tersebut masih dipersilahkan membuka pendaftaran secara offline, hingga tahun ajaran baru dimulai 17 Juli mendatang.
"SMPN yang mengalami kekurangan ini tersebar di seluruh Banjarmasin. Totalnya 745 siswa," ucap Nuryadi, Rabu (12/7/2023).
Ia bilang, peluang yang bisa diharapkan dari sekolah-sekolah tersebut untuk memenuhi kuotanya adalah keluarga yang pindah ke Banjarmasin.
Tak hanya itu, sekolah yang berada di perbatasan seperti di kawasan Banjarmasin Utara yang berbatasan dengan Barito Kuala dan Banjarmasin Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar turut bisa memanfaatkan jalur perpindahan tersebut.
"Kalau ada keluarga yang pindah masuk ke Banjarmasin masih bisa masuk di sekolah-sekolah itu," tuturnya.
Lalu, bagaimana jika sampai tahun ajaran baru nanti dimulai ternyata kuota di sekolah-sekolah tak juga terpenuhi? Nuryadi meminta agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan.
Untuk teknisnya, sekolah diminta mengatur masing-masing seperti mengatur rombongan belajar (rombel).
"Disesuaikan agar jam belajar guru terpenuhi. Karena satu kelas masih bisa diisi minimal 32-28 murid," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
