Habisi Korban Dengan Cangkul, Pembunuhan Sadis Di Komplek Taekwondo Terungkap

hallobanua.com, BANJARMASIN - Polsek Banjarmasin Utara berhasil ungkap kasus pembunuhan yang terjadi pada Senin (3/7/2023) lalu di Jalan Sultan adam Komplek Taekwondo RT 36 No 20 Kelurahan Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara. 

Pengungkapan kasus tersebut, Polsek Banjarmasin Utara dibantu Macan Resta, Resmob Polda Kalsel, tim Cyber Krimsus Polda Sumut, Jatanras Polda Sumut dan Polsek Medan Polrestabes Medan. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol Agus Sugianto didampingi Kanit Reskrim Iptu Sudirno dalam press release di Halaman Mapolsek Banjarmasin Utara pada Jumat  (21/7/2023) sekitar pukul 15.00 wita. 

Diketahui, dalam kejadian tersebut pelaku bernama Muhammad Isra (24) menewaskan seorang pria bernama Akhmad Zarkasi (48). 

Kompol Agus Sugianto menjelaskan bahwa kejadian berawal saat saksi yang sebelumnya telah menghubungi korban namun tidak aktif. 

Curiga akan hal tersebut, selanjutnya saksi mendatangi rumah korban dan setibanya di depan rumah saksi melihat pintu rumah korban dalam keadaan terbuka sedikit serta mencium ada bau busuk yang menyengat dari dalam. 

Mengetahui hal tersebut, korban pun langsung masuk dan melihat ada becak darah di lantai. Selanjutnya, sewaktu saksi di ruang tamu dia melihat ada mayat korban danlangsung lari minta pertolongan dengan warga sekitar. 

Setelah itu, penemuan mayat tersebut langsung dilaporkan ke Mapolsek Banjarmasin Utara dan langsung di lakukan olah TKP oleh petugas selanjutnya mayat di evakuasi ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin untuk di lakukan Visum mayat. 

"Setelah dilakukan visum ternyata di temukan sebanyak 9 mata luka. Ada yang tembus kena tulang atau memecah tulang dimuka ada empat luka terbuka," terang Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol Agus Sugianto didampingi Kanit Reskrim Iptu Sudirno. 

"Pelaku melakukan aksi keji tersebut menggunakan sebuah cangkul dan parang," lanjutnya. 

Kapolsek Banjarmasin Utara mengungkapkan dari hasil pemeriksaan di TKP petugas menemukan beberapa barang milik korban berupa sepada motor PCX warna hitam, laptop, jam tangan, dompet dan isinya. Namun untuk Handphone korban tidak ada di TKP. 

"Setelah dilakukan proses penyelidikan, pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 20.00 wita kami mengamankan seorang penadah dua buah hp milik korban, Shaipudin," ungkapnya. 

Dari penangkapan tersebut selanjutnya petugas melakukan pengembangan kasus. Hingga akhirnya pada Jumat (14/7/2023) pukul 10.00 wib, petugas berhasil menangkap pelaku utama bernama Muhammad Isra di Jalan Sisingamangaraja depan indomaret Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. 

"Pelaku utama pembunuhan sempat berusaha melarikan diri ke luar daerah yaitu ke Kota Medan Provinsi Sumatera Utara," tutur Kapolsek. 

"Pelaku melarikan diri menggunakan kapal dengan uang hasil menjual barang milik korban," tambahnya. 

Kapolsek Banjarmasin Utara mengatakan untuk motif sendiri karena adanya persaan sakit hati dari pelaku ke korban. 

"Berdasarkan hasil penyelidikan, untuk pelaku dan korban sendiri baru kenal, lalu ada sesuatu yang menyinggung hingga pelaku marah dan sakit hati lalu terjadilah pembunuhan," bebernya. 

Untuk latar belakang pelaku sendiri diduga merupakan seorang selebgram, namun dikatakan oleh Kompol Agus Sugianto bahwa hal tersebut sedang dalam penyelidikan. 

"Informasinya pelaku sebelumnya pernah menjadi selebgram namun masih dalam penyelidikan," ujarnya. 

Untuk pelaku beserta barang bukti kini telah diamankan oleh petugas di Mapolsek Banjarmasin Utara guna proses hukum lebih lanjut. 

"Pelaku terancam dikenakan Pasal 338 dan atau 365 KUHP, dengan hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun," tuturnya. 

"Terkait apakah berencana atau tidak sekarang masih dalam proses penyidikan," pungkasnya. 

Selain itu, Pelaku Muhammad Isra saat diwawancarai mengaku bertemu dengan korban di area sekitar Hotal Aston. 

"Saya bertemu dengan dia (korban) di area sebelum Aston, awalnya berbincang lalu ditanya sudah makan atau belum, saya jawab belum. Lalu diajak makan di rumahnya di Sultan Adam," ujarnya. 

Ia mengatakan alasannya kabur ke medan adalah untuk mendatangi anaknya untuk terakhir kali. 

"Selama pelarian saya memikirkan anak," ungkapnya. 

Kris/ may
Hukum & kriminal
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya