hallobanua.com, BANJARMASIN - Pembangunan Jembatan Sulawesi 2, atau yang dikenal dengan Jembatan Masjid Jami Sungai Jingah, sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Setelah diresmikan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, pada 20 Januari 2023 lalu, jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Miai dan Kelurahan Pasar Lama itu, berhasil mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Ketua RT 11 di Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah Muhammad Ilmi mengaku telah dibangunnya jembatan kembar itu sangat bermanfaat untuk warga setempat.
"Alhamdulillah jembatan sudah jadi, warga sini sudah bisa melintas dan merasakan manfaatnya," ungkapnya beberapa waktu lalu kepada hallobanua.com.
Tak hanya itu, dengan hadirnya Jembatan bernilai Rp 15,3 miliar itu, kata dia tentu berhasil mengurai kemacetan yang ada di kawasan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah.
"Apalagi pas jam kerja dan jam sekolah pasti macet. Tapi ini sudah berkurang," pungkasnya.
Senada dengannya, Rusminah warga setempat mengatakan jika pada sore hari, sebelum ada jembatan kembar, suasana kawasan tersebut disuguhkan dengan kemacetan baik kendaraan roda 2 maupun roda 4.
"Biasanya macet sampai lampu lalu lintas di Pasar Lama. Tapi ini Alhamdulillah sudah lancar jaya," ungkapnya, Selasa (4/7/2023).
Warga Pasar Lama itu pun turut mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah kota Banjarmasin, khususnya kepada Wali Kota Ibnu Sina.
"Terima kasih untuk Pak Wali, Pak Wakil dan Pak Sekda serta jajaran sudah membangunkan jembatan ini. Kami warga Pasar Lama sangat terbantu adanya jembatan ini," pungkasnya.
Terpisah, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan jika Jembatan Sulawesi 2 yang ditasmiyah menjadi Jembatan Sungai Jingah.
Jembatan itu diwujudkan di tahun pertama periode Baiman 2, untuk memudahkan akses masyarakat Kota Seribu Sungai.
"Dan penataan trotoarnya sampai masjid jami Sungai Jingah. Tentu nyaman bagi para peziarah ke Makam Guru Zuhdi dan Majelis malam Ahad di Masjid Jami," ungkap Ibnu, Selasa (4/7/2023).
Tak hanya itu, Ibnu Sina mengatakan, jika pembangunan jembatan lain seperti Jembatan Pulau Bromo dan Jembatan Gerilya (Jembatan Kelayan 3) itu aspirasi warga sejak zaman Alm. Wali Kota Yudi Wahyuni.
"Yang kami wujudkan di periode BAIMAN 1. Jembatan HKSN yang betasmiyah menjadi Jembatan Patih Masih juga aspirasi warga Kuin, karena jembatan yang lama selalu macet pagi dan sore," jelasnya.
"Dan sekarang Alhmdulillah lancar sudah semua. Yang mau ziarah ke makam dan masjid Sultan Suriansyah, sisi sungai nya juga sudah siring bagus. Jadi seluruh infrastruktur sudah bermanfaat," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar