Kasus Kanker Serviks Di Banjarmasin Masih Tinggi

hallobanua.com, BANJARMASIN - Masih tingginya angka kanker serviks di Kota Banjarmasin, turut menjadi perhatian bagi pemerintah Kota Banjarmasin. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Banjarmasin pun melaksanakan sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Metode HPV DNA Sampel Urine Dan Pentingnya Imunisasi HPV di salah satu hotel di Banjarmasin, Kamis (10/8/2023). 

Plt Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, berdasarkan data WHO, kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia setelah kanker payudara yang menyerang perempuan. 

Apalagi kata dia, 80 persen dari penderita kanker serviks datang dalam stadium lanjut. 

"Dan 94 persen pasien dari kasus tersebut meninggal dunia dalam 2 tahun," ujar Ramadhan. 

Kemudian ujarnya, dari data bidang PTD Dinkes Banjarmasin, jumlah kasus kanker rahim tahun 2022 lalu, berjumlah 132 kasus. 

"Sedangkan kasus untuk tahun 2023, sampai Juni mencapai 69 kasus," tuturnya. 

Lantas, untuk menekan kasus kanker leher rahim itu, pihaknya pun kata dia bakal meningkatkan pendeteksian dini melalui Metode HPV DNA Sampel Urine. 

"Sebagaimana harapan Kemenkes bahwa di bidang kesehatan itu lebih dominan dibidang preventif dan promotif serta pencegahan deteksi," tuturnya. 

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin yang turut hadir dalam kegiatan itu berharap, dengan adanya sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks ini, dapat mendeteksi pengidap kanler lebih dini di Kota Seribu Sungai. 

"Biasanya kan deteksinya pakai IVA Test, ini pakai urine saja lebih mudah dan sangat membantu," katanya. 

Sehingga kata dia, jika ada perempuan yang berpotensi terserang kanker serviks, maka dapat dicegah sejak dini. 

"Itu pasti akan mudah mendeteksi kanker di stadium awal. Dan lebih mudah dalam penanganan," pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya