Sektor Jasa Keuangan di Kalsel Agustus 2023 Tumbuh Positif

hallobanua.com, BANJARMASIN - Otoritas Jasa Keuangan Regional 9 Kalimantan menilai sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan posisi Agustus 2023 tumbuh positif, terlihat dari perkembangan di Sektor Perbankan, IKNB dan Pasar Modal yang meningkat.

Perkembangan Industri Perbankan
Sektor Perbankan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold yang memadai.

Aset, DPK dan kredit perbankan Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 14,28 persen, 11,38 persen dan 5,43 persen. 

Adapun Loan to Deposit (LDR) pada
angka 76,32 persen dan NPL nett maupun gross masing-masing 1,05 persen dan 2,67 persen. 

"Artinya, sektor perbankan masih memiliki ruang penyaluran kredit dan tetap
menjaga kualitas kredit," papar Darmansyah, selaku Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, kepada awak media, Senin (16/10/2023) di Banjarmasin.

Sektor perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan positif dengan intermediasi,
likuiditas dan risiko kredit terjaga. 

Aset, DPK dan kredit perbankan syariah Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 22,54 persen, 8,57 persen dan 14,07 persen dengan LDR 85,60 persen dan NPL nett maupun gross masing-masing 0,78 persen dan 2,20 persen. 

Double digit pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan syariah di Indonesia.

Selain itu, disebutkan Darmansyah, untuk sektor Pertanian merupakan sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar pada
Agustus 2023 di Kalimantan berdasarkan lokasi proyek. 

Sedangkan komoditas unggulan
sekaligus penopang ekonomi Kalimantan yaitu Pertambangan dan penggalian masuk dalam 6 sektor terbesar penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan melalui perbankan yang berkantor pusat di wilayah selain Kalimantan (Kredit Korporasi).

Sementara itu, proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di
Kalimantan Selatan posisi Agustus 2023 sebesar Rp21,6 triliun atau 36,19 persen dari total kredit dengan risiko kredit yang terjaga tercermin dari rasio NPL gross Kredit UMKM sebesar 3,46 persen.

Penyaluran kredit UMKM di Regional Kalimantan sebesar Rp96,0
triliun atau 6,80 persen dari total penyaluran Nasional dengan rasio NPL gross kredit UMKM sebesar 3,41 persen.

Sektor usaha terbesar penyaluran UMKM yaitu Perdagangan Besar dengan porsi 40,6 persen, diikuti dengan Pertanian sebesar 29,5 persen dan Jasa Kemasyarakatan sebesar 5,3 persen.

Darmansyah juga mengungkapkan, untuk  perkembangan BPR/S di Provinsi Kalimantan Selatan masih tetap terjaga dengan Aset, DPK dan kredit secara yoy tumbuh 48,56 persen, 70,94 persen, dan 60,37 persen.

"Penambahan angka yang cukup tinggi disebabkan adanya perpindahan 1 BPR dari Surabaya ke Kalimantan Selatan,"  terang Darmansyah.

Dari sisi perkembangan Industri Keuangan Non-Bank Kinerja penyaluran piutang pembiayaan di Provinsi Kalimantan Selatan Total meningkat sebesar 23,48 persen yoy dengan nominal total pembiayaan sebanyak Rp10,8 triliun.

Untuk perkembangan Industri Pasar Modal
Industri Pasar Modal di Kalimantan Selatan pada Agustus 2023 lanjut Darmansyah  juga terus menunjukkan kinerja yang positif. 

"Hal tersebut nampak dari nilai kepemilikan saham yang naik sebanyak 146,24 persen secara year-on-year, menjadi Rp69,57 trilliun," jelasnya.

Jumlah investor yang meningkat sebanyak 21,31 persen (yoy) mengindikasikan bahwa Pasar Modal masih menjadi pilihan yang baik untuk berinvestasi bagi masyarakat Kalimantan Selatan. 

"Berdasarkan data yang dihimpun OJK, jumlah investor di Kalimantan Selatan mayoritas berasal dari Banjarmasin, yaitu sebanyak 58 persen," sambung Darmansyah.

Dikatakannya, peningkatan ini juga tidak terlepas dari upaya OJK dan BEI yang secara rutin menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi mengenai Pasar Modal. 

Di sisi lain nilai transaksi saham terkontraksi sebesar -38,07 persen yang menunjukkan perilaku investor yang cenderung menahan transaksi untuk memperoleh capital gain pada posisi Agustus 2023 ini. 

Jumlah nasabah yang berinvestasi pada instrumen Reksadana Edukasi dan Pelindungan Konsumen sejak Januari s.d. Agustus 2023, pengaduan melalui APPK yang diterima sebanyak 50 pengaduan dengan 23 pengaduan di sektor perbankan dan 27 pengaduan di sektor Industri Keuangan Non-Bank. 

Pengaduan paling banyak didominasi oleh permasalahan restrukturisasi kredit.

Sedangkan pengaduan yang diterima melalui walk-in yaitu sebanyak 200 pengaduan dengan 34 pengaduan terkait pinjaman online.

Dari sisi edukasi, OJK KR 9 Kalimantan telah menyelenggarakan 42 kegiatan edukasi baik secara tatap muka maupun daring, dengan jangkauan peserta sebanyak 4.315 orang dan sebanyak 2.541 orang atau sebesar 58,87 persen.

Angka tersebut sejalan dengan Sasaran
Prioritas Literasi Keuangan Tahun 2023 yang mempunyai target sex disaggregated sebesar 60 persen wanita dan 40 persen laki-laki," sambung Darmansyah.

Sementara itu, tren permintaan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) terus meningkat. 

Total permintaan yang telah diselesaikan oleh OJK KR 9 Kalimantan dari Januari s.d. Agustus 2023 sebanyak 6.158 buah.

Untuk pengembangan Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Balida Kabupaten Balangan Pada Agustus 2023, OJK KR 9 Kalimantan bersama dengan PT Adaro Energy, Bank Kalsel, SKPD Kabupaten Balangan dan perangkat desa Balida bersama-sama melakukan kunjungan studi ke Desa Ketapanrame dan Desa Pujon Kidul. 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui proses dan cara para perangkat desa dalam mengembangkan dan mengelola sumber perekonomian desa, serta bagaimana membentuk ekosistem keuangan inklusif. 

Sementara itu, kegiatan Pasar Budaya di Desa Balida akan dilaksanakan tanggal 21 s.d. 22 Oktober 2023.

"Dipelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2023 Sejak tahun 2016, OJK menginisiasi Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang diselenggarakan secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bulan Inklusi Keuangan tahun 2023 mengangkat tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera," pungkas Darmansyah.

Humas OJK
kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya