Desiminasi Audit Stunting, DPPKBPM Banjarmasin Targetkan 2 Lokus Nol Kasus

hallobanua.com, BANJARMASIN - Angka stunting pada anak di Kota Banjarmasin masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.

Diketahui, sampai saat ini di Kota Seribu Sungai masih ada sebanyak 22 lokus stunting.

Akan tetapi, Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin Helfiannoor membeberkan ada beberapa kebijakan baru dari Pemko Banjarmasin. 

Yakni hadirnya program ASN Peduli yang dilaunching pada HKN ke 58 beberapa waktu lalu.

"Gerakkan itu kita akan menol'kan 2 lokus di Kota Banjarmasin. Yakni Kelurahan Telawang dan Kelurahan Mawar di Kecamatan Banjarmasin Barat. Disana setidaknya ada 16 kasus stunting yang tercatat," ungkap Helfi saat desiminasi audit kasus stunting tahap 2 di Balai Kota Banjarmasin pada Jumat (24/11/2023).

Helfi pun berharap, dari partisipasi ASN Peduli ini dapat menghilangkan kasus stunting di beberapa kelurahan di Banjarmasin.

"Nanti juga akan ada tahap kedua dan bekerjasama dengan Baznas menolkan beberapa kelurahan yang memang kasusnya tinggal dibawah 10," tuturnya.

Terkait desiminasi audit kasus stunting tahap 2, DPPKBPM menggelar bersama tim pakar di Balai Kota Banjarmasin pada Senin (24/11/2023).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor bersama beberapa jajaran pimpinan SKPD lingkup Pemko Banjarmasin.

Helfi bilang, kegiatan ini merupakan langkah pihaknya untuk mencari faktor penyebab sasaran stunting.

"Jadi audit ini kita mengetahui bagaimana faktor penyebab yang kemudian coba diperkuat lagi proses perencanaannya dalam TP2S. Misal seperti sanitasi dan jamban tidak layak," tuturnya.

Ia pun menargetkan, di tahun 2024 mendatang, angka stunting di Kota Baiman akan bisa dikendalikan. Mengingat pihaknya terus melakukan pendampingan pemberian makanan bergizi.

"Jadi sehari itu diberi makanan bergizi sebesar Rp20.000. Jadi selama 6 bulan kami berharap bisa terjadi perubahan untuk anak stunting," pungkasnya.

Sementara itu, Arifin Noor optimis Kota Banjarmasin dapat menurunkan angka stunting sesuai angka nasional yakni sebesar 14 persen.

"Mudah-mudahan kita terus serius bersama TP2S menurunkan angka stunting ini," harapnya.

"Agar kedepan kita bisa mendapatkan insan yang cerdas dan beriman. Agar di 2045 bisa mencapai Indonesia Emas," tutup Arifin.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya