hallobanua.com, BANJARMASIN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kalsel Muhammadun, akhirnya datang memenuhi panggilan Bawaslu Kalsel, Senin (13/11/2023).
Muhammadun alias Madun memenuhi panggilan Bawaslu terkait kasus dugaan pelanggaran netralitas ASN.
Dari pantauan hallobanua.com siang sekitar pukul 14.30 Wita, terlihat Muhammadun datang memenuhi panggilan Bawaslu Kalsel.
Madun datang mengenakan pakain dinas dan didampingi seorang ajudan.
Setelah lebih satu jam diperiksa, Madun akhirnya keluar melalui pintu depan Sekretariat Bawaslu Kalsel sambil ditunggu belasan awak media.
Saat diwawancara, Madun mengaku sebelumnya mendapat surat panggilan dari Bawalsu Kalsel perihal permintaan klarifikasi.
"Kita diundang Bawaslu Kalsel untuk mengklarifikasi yang menjadi viral di masyarakat," ujar Madun, Senin (13/11/2023).
Dirinya mengaku dicecar sejumlah pertanyaan, namun Kadisdikbud Kalsel tersebut tak menjawab secara gamblang apa saja pertanyaan yang ditanyakan oleh tim Bawaslu Kalsel.
“Ditanya hal-hal yang umum saja, untuk lebih jelas tanyakan ke Bawaslu,” tuturnya.
Terkait video dirinya yang viral mengajak untuk mencoblos salah satu partai, Ia pun mengaku bahwa hal tersebut hanya spontanitas.
"Intinya saya spontanitas saja," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Kalsel Tessa Aji Bodiono menuturkan, selain memanggil Madun, untuk klarifikasi, pihaknya juga memanggil 4 orang lainnya untuk dimintai keterangan.
Salah satunya dari pihak SMKN 3 Banjarmasin sebagai penyelenggara kegiatan.
“Tadi yang dipanggil penyelenggara kegiatan dari pihak sekolah, kemudian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, kalau secara spesifik saya tidak dapat menyampaikan,” ujarnya.
Tessa pun berjanji, dalam waktu dekat pihaknya akan memutuskan hasil dari penelurusan Bawaslu terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN ini.
“Secepatnya, paling tidak dalam seminggu ini sudah ada informasi lanjutannya,” pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kalsel
0 Komentar