Parang Day Festival, Tonggak Kebangkitan Pendekar Kuntau di Banua

hallobanua.com, BANJARMASIN - Ratusan pendekar baik itu dari Pencak Silat tradisional dan Kuntau di Kalimantan Selatan (Kalsel) berkumpul di kawasan Siring Menara Pandang Jl. Pierre Tendean Banjarmasin Tengah pada Minggu (26/11/2023) pagi.

Kehadiran dari para pendekar dari puluhan perguruan di Bumi Kayuh Baimbai itu untuk memeriahkan Parang Day Festival 2023.

Ketua Parang Day Festival 2023 Abu Solihin mengungkapkan, kegiatan tak hanya dihadiri para pendekar se Kalsel. Akan tetapi juga dari Jawa hingga mancanegara.

"Di Kalsel saja 500 orang, dari pulau Jawa itu 20 orang. 1 dari negara Malaysia dari Kesultanan Johor," ungkap Abu Solihin kepada hallobanua.com, Minggu (26/11/2023).

Ia menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut yakni ingin melestarikan budaya bela diri asli Suku Banjar, yakni Kuntau.

"Kita usahakan kuntau kita Banjar harus mendunia, maka kita kenalkanlah di Parang Day ini," jelasnya.

Tak hanya itu, kegiatan Parang Day Festival ini ujarnya menjadi tonggak balik para pendekar pencak silat maupun kuntau di Kota Seribu Sungai.

"Inilah awal kebangkitan kita yakni di Parang Day," pungkasnya.

Kegiatan tersebut juga langsung dibuka Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Orang nomor 1 di Kota Baiman itu juga berkesempatan menyaksikan langsung karnaval ratusan pendekar dan eksebisi pertandingan Rebut Selendang dari para pesilat.

"Disini tentunya para pendekar memperkenalkan seni bela diri kuntau, dan seni menggunakan senjata parang yang merupakan sejarah tradisional orang Banjar," ungkap Ibnu.

Tak hanya itu, pimpinan Kota Banjarmasin itu juga merasa bangga karena kain Sasirangan resmi dijadikan kain selempang diajang lomba tersebut selempang tingkat nasional dan internasional.

"Nanti di kalangan pesilat ada lomba itu, kenapa kain kita yang dipilih? Karena kelembutan kain tersebut. Kalau kain selain itu mungkin bisa melukai. Jadi itu kain khas untuk lomba rebut selendang," tuturnya.

Dengan kegiatan ini, Ibnu berharap akan menghidupkan tradisi kuntau untuk generasi milenial.

"Jadi Gen Z ini harus tahu bahwa kita memiliki silat, memiliki bela diri kuntau. Inilah seni budaya yang harus kita angkat dan lestarikan lagi," tutup Ibnu.

Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya