hallobanua.com, BANJARMASIN - Sebagai upaya untuk memaksimalkan pendapatan di sektor pajak, Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin menargetkan memasang 1.000 tapping box pada tahun 2024 mendatang.
Pemasangan alat perekam transaksi usaha secara online itu bertujuan agar tidak ada lagi pelaku usaha atau wajib pajak yang berniat menghindar dari kewajiban membayar pajak.
Kepala BPKPAD Kota Banjarmasin, Edy Wibowo membeberkan, saat ini sudah ada 500 tapping box yang telah terpasang meskipun sebelumnya ditargetkan ada seribu yang terpasang.
"Seribu wajib pajak itu baik itu hotel, restoran, rumah makan, Tempat Hiburan Malam (THM) termasuk parkir. Namun yang terpasang baru 500 tapping box," ujar Edy pada Selasa (19/12/2023) kemarin.
Dari 500 tapping box yang terpasang, pihaknya terus melakukan evaluasi. Dan ia tak memapik jika masih banyak ditemukan usaha yang buka tutup.
Kondisi itu lantas membuat penyerapan pajak tidak terpenuhi hingga membuat pihaknya fokus mengoptimalkan 500 tapping box dulu.
"Nanti secara bertahap dari tahun depan kita lakukan," ujarnya.
Sementara untuk, penyediaan alatnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan bank daerah sebanyak 300 unit tapping box.
"Tentunya transaksi online melalui tapping box itu, seluruh pendapatan pajak langsung masuk ke kas daerah," kata dia.
"Kita sudah dituntut ke depan sistem digitalisasi. Baik digitalisasi pembayaran pajak hingga transaksinya," sambung Edy.
Menurutnya, dari 500 tapping box yang sudah terpasang berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 20 sampai 30 persen.
"Selama terpasang ada peningkatan pendapatan kita. Contohnya seperti rumah makan itu tembus sampai Rp. 91 miliar dimana sebelumnya hanya Rp. 30 miliar," beber Edy.
Bahkan, jika di tahun 2024 pemasangan tapping box bisa merata dan pengelolaan optimal. Maka potensi peningkatan PAD di sektor itu bisa tembus Rp. 100 miliar lebih.
"Makanya kita gali terus untuk dioptimalkan," tuntasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar