hallobanua.com, BANJARMASIN - Lelah seolah tak pernah menghampiri Syamsul, pria asal Gambut, Kabupaten Banjar yang sehari-hari berprofesi sebagai porter di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ini tetap semangat bekerja sebagai buruh angkut penumpang.
Tidak seperti orang pada umumnya, jam kerja Syamsul bukan 8 jam, akan tetapi 24 jam dari pagi hingga bertemu pagi lagi.
Di momen lebaran Idul Fitri 1445 H ini pun turut berdampak kepada pria yang menggeluti profesi sebagai penyedia jasa pembawa barang tersebut.
"Kalau ramai itu iya seperti momen mudik lebaran ini sama kegiatan haul atau keagamaan lainnya yang ke luar daerah dengan kapal," ungkapnya kepada hallobanua.com, Minggu (14/04/2024
Bahkan pada akhir pekan ini, dirinya tak ingat sudah berapa banyak barang yang dibawa. Akan tetapi, dirinya tetap semangat dan masih terus menawarkan jasanya pada para pemudik.
"Biasanya kalau ada penumpang yang bawaannya banyak, jadi kita tawarkan jasa kita," tuturnya.
Pria yang 20 tahun menjadi pembawa barang itu mengaku, dirinya biasa menawarkan mengangkut satu barang milik para pemudik dengan harga Rp20 ribu.
"Tapi kalau ada penumpang yang bawaannya banyak, itu biasa kita tawarkan borongan, misal Rp200 ribu untuk seluruh barang. Dan penumpang itu biasanya bisa saja menawar, dan kadang kita juga bisa turunkan harga karena kita membawa itu tidak sendiri, tapi ada teman juga yang membawakan, jadi kita bagi," jelasnya.
"Pokoknya seluruh barang penumpang akan kami bawa dari pelabuhan hingga atas kapal," sambungnya.
Meski begitu, dirinya tak menampik jika pendapatan tahun ini menurun dari tahun sebelumnya. Mengingat banyaknya masyarakat yang juga menggunakan transportasi lain seperti udara.
"Kalau dulu itu lumayan banyak, kalau sekarang agak sulit, apalagi kapal sekarang kecil-kecil, tidak besar. Tapi Alhamdulillah rezekinya mencukupi saja," imbuhnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar