DLH Banjarmasin Kaji Tiru Penanganan Sampah Dari Sumber ke Kabupaten Banyumas

hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin lakukan studi tiru ke Kabupaten Banyumas di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Rabu (24/07/2024) kemarin.

Bersama Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor didampingi Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, DLH Banjarmasin tengah belajar Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.

Kabupaten Banyumas merupakan daerah dengan pengelolaan sampah terbaik se Asia Tenggara.

Hal itu berkat keberhasilan jajarannya menurunkan volume sampah dengan partisipasi masyarakat yang menjual sampahnya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

"Disana memang kita lihat konsep pengelolaan sampah dari sumber, mereka tidak lagi menyiapkan TPA. Artinya sampah mereka tuntas di sumber," ungkap Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Banjarmasin, Marzuki, saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Jumat (26/07/2024).  

Ia bilang, pengelolaan sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang) atau disebut dengan (TPS3R) disana sangatlah lengkap.

"Perkecamatan mereka sudah memiliki sebanyak 40 TPS3R dengan cakupan luas tanah saja 1.200 meter persegi. Luar biasa memang, dan tentu memungkinkan pengelolaan sampah tuntas disitu," bebernya.

Hal itu dikarenakan banyaknya tempat atau lokasi seperti pemilahan sampah organik dan dan non organik. 

"Jadi juga ada pemanfaatan sampah plastik jadi paving block dan sampah organik jadi pakan maggot. Itu karena lokasinya besar, makanya tuntas. Tinggal residunya saja lagi," jelasnya.

Tak hanya itu, pria sering disapa Jack itu membeberkan, jika satu TPS3R dapat menangani sampah sampai 15 ton perhari.

"Jadi kalau di Banjarmasin perkiraan kita bisa menampung tiga kelurahan itu," tuturnya.

Meski konsep penanganan sampah TPS3R ini juga sudah dilakukan sejak dulu di Banjarmasin, namun kata dia masih terkendala lahan.

"Kadang-kadang menyiapkan lahan untuk TPS3R ini yang sulit, punya kita paling luas paling hanya 400 meter persegu. Jadi ini tantangan kita, makanya kita bawa camat-camat untuk bisa memitigasi lahan yang mampu membuat TPS3R skala besar," pungkasnya.

"Dan juga dukungan masyarakat juga bisa , agar bisa memilah sampah dari sumbernya," tutup Jack.

Selain Kota Banjarmasin, ada dua instansi dari dua daerah lain yang juga turut mengikuti Kaji Tiru di Kabupaten Banyumas tersebut, diantaranya dari daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pekalongan.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya