hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin menggelar Rapat Paripurna di ruang rapat Gedung DPRD Banjarmasin, Rabu (31/07/2024).
Setidaknya ada dua agenda yang dibahas dalam rapat paripurna tersebut, yakni Rapat Paripurna Tingkat II Perihal Persetujuan Bersama Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 dan
Rapat Paripurna Tingkat I Penyampaian Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) Rancangan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Banjarmasin Tahun Anggaran 2024.
Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Banjarmasin, Harry Wijaya dan dihadiri Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Wakil Ketua DPRD, Matnor Ali, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman, sejumlah Pimpinan dan perwakilan SKPD beserta jajaran anggota fraksi.
Menurut Harry Wijaya, penetapan Perda RPJPD tahun 2025-2045 tersebut merupakan program Pemko Banjarmasin kedepan.
"Dan itu akan menjadi visi-misi kepala daerah yang terpilih nantinya," ungkap Harry kepada awak media.
Secara global kata dia, arah RPJPD tersebut tentunya menuju ke pembangunan infrastruktur Kota Seribu Sungai.
"Jadi fokusnya pembangunan Kota Banjarmasin, meski ada sedikit tambahan untuk penunjang ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Karena kita merupakan pintu gerbang IKN," jelasnya.
Kemudian terkait penyampaian dokumen KUA PPAS 2024 dari Pemko Banjarmasin, Harry mengaku pihaknya akan menindaklanjuti melalui Badan Anggaran dan TAPD, agar dapat selesai di akhir bulan.
"Yang jelas tata kelola keuangan kami minta ke Pemko Banjarmasin. Jangan sampai terutang. Intinya jangan sampai terjadi refocusing lagi," pungkasnya.
Sementar itu, Wali Kota Ibnu Sina mengungkapkan jika Kota Banjarmasin merupakan kota penyangga logistik nasional.
"Karena Banjarmasin itu kota dagang dan kota jasa, dan Kalimantan itu sebagai lumbung bagi rantai pasok IKN. Sehingga kita sesuaikan itu," jelasnya.
Tak hanya itu, perbaikan dan perkembangan infrastruktur, seperti Kawasan Industri Mantuil ujarnya masuk dalam pembahasan rapat.
"Kita juga siap mensupport baik sisi lahannya, kemudian aspek kondisi sosial kemasyarakatnnya. Saya kira itu akan bersinergi dengan kawasan Industri Mantuil itu," tutup Ibnu.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar