hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin langsung turun ke lapangan memantau tumpukan sampah di sungai, Jumat (31/01/2025).
Menurut Kepala UPT Sungai dan Drainase di Dinas PUPR Banjarmasin, Andre Setiawan, pampangan yang menggempur sungai Martapura ini sudah terjadi sejak Kamis (30/1/2025) kemarin.
Dia pun memperkirakan, kondisi ini akan terus berlangsung, seiring meningkatnya curah hujan di daerah hulu.
"Penyebabnya karena curah hujan yang sudah tinggi daerah hulu. Sehingga sampah-sampah kiriman mengalir ke Sungai Martapura," ujar Andre ketika memantau pembersihan pampangan.
Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan perangkap ilung di wilayah perairan Sungai Gampa yang diduga kuat jebol.
Sehingga dengan mudah sampah-sampah kiriman dari daerah hulu masuk ke Sungai Martapura.
"Untuk saat ini kita lakukan pembersihan dengan cara manual dan dibantu kapal harvester. Setidaknya agar tidak menutup badan sungai dan transportasi sungai bisa jalan," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Sungai Martapura sudah mulai serius dilakukan Pemerintah.
Rapat Koordinasi (Rakor) telah digelar di Rumah Anno Siring Menara Pandang dan dihadiri jajaran dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin.
Dalam rakor, turut membahas langkah serius dalam menanggani persoalan pencemaran Sungai Martapura yang dianggap masih belum selesai.
Diantaranya terkait sampah yang masih belum terkendali dari hulu menuju hilir Kota Banjarmasin, termasuk kegiatan industri yang melakukan aktivitas di badan sungai.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm