hallobanua.com, BANJARMASIN - Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti suasana di Amphi-Theater Kampung Ketupat, Banjarmasin Tengah pada acara Bukber dan Bedah Buku yang mengangkat kekayaan budaya Melayu, Minangkabau, dan Banjar, pada Kamis petang (13/03/2025).
Acara yang digelar Keluarga besar Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, menghadirkan buku penting, yaitu "Nilai-Nilai Pendidikan" dalam Tunjuk Ajar Melayu, Pitaruah Mandeh Minang, dan Kambang Rampai Pantun Banjar.
Acara yang dihadiri langsung Penulis, Ahmad Barjie, dan pembahas utama, yakni Drs. Wajidi Amberi,M.Pd dan Dr. Hajriansyah,M.Ag, serta Ketua Umum DMDI Kalsel, H Ibnu Sina.
Tak hanya itu, kegiatan juga dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, dan pecinta budaya, yang bertujuan untuk menggali lebih dalam nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam warisan budaya ketiga etnis tersebut.
Melalui bedah buku, para pembicara mengupas tuntas pesan-pesan moral, filosofi hidup, dan kearifan lokal yang tertuang dalam karya-karya tersebut.
"Tunjuk Ajar Melayu, Pitaruah Mandeh Minang, dan Kambang Rampai Pantun Banjar adalah warisan berharga yang harus kita lestarikan. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang relevan dengan kehidupan kita saat ini," ujar sang penulis, Ahmad Barjie.
"Dan tentunya membuka wawasan dan khazanah sastra melayu yang sangat luas serta berkaitan dengan agama islam dan pendidikan, termasuk pantun," sambungnya.
Menurutnya ciri khas orang melayu yang diketahui yakni berpantun.
Ia pun ingin seluruh lapisan masyarakat bisa melestarikan budaya khas dari melayu ini.
"Baik sambutan, ceramah, hingga bercerita. Kita ingin kedepannya semua orang bisa berpantun, seperti para penceramah, guru-guru hingga pejabat," harapnya.
Selain bedah buku, acara ini juga diisi dengan kegiatan buka puasa bersama (bukber) yang menambah keakraban.
Suasana Kampung Ketupat yang khas dengan ornamen ketupat raksasa semakin menambah semarak acara.
"Kami berharap acara ini dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya kita," tutur Ketua Umum DMDI Kalsel, H Ibnu Sina.
Ditambahkannya, acara Bukber dan Bedah Buku ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh DMDI Kalsel.
"Jadi ada nilai-nilai lokal yang tumbuh di dunia melayu, terutama di nusantara. Untuk bekal kehidupan anak didik kita, termasuk para pendidik," katanya.
Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya melayu di Indonesia.
"Oleh karena ini, di DMDI Kalsel, sesuai dengan arahan Ketum DMDI Indonesia, harus kompak melestarikan kebudayaan melayu. Yakni dengan cara mewujudkan kepengurusan di semua Kabupaten/Kota di Kalsel. Karena beliau ingin di Banjarmasin, Kalsel menjadi salah satu pusat melayu di Indonesia," pungkas Ibnu.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm