hallobanua.com, BANJARMASIN - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Operasi Patuh Terpadu dan Pengawasan Karantina 2025 di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada Rabu (26/03/2025).
Dalam operasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan karantina ini, petugas berhasil menjaring puluhan truk besar yang baru tiba dari Surabaya menggunakan Kapal Motor (KM) Mila Utama.
Ironisnya, puluhan truk yang diperiksa tersebut kedapatan membawa berbagai jenis komoditas seperti sayur mayur, telur, hingga daging tanpa dilengkapi dokumen dan laporan kepada pihak karantina yang dipersyaratkan.
Temuan ini mengindikasikan potensi pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan terkait karantina hewan, ikan, dan tumbuhan.
Ketua Tim Penegakan Hukum (Gakkum) BKHIT Kalimantan Selatan, Ichi Langlang Buana Machmud mengatakan, dari puluhan truk diperiksa, dilakukan penanahanan sementara terhadap 2 buah truk.
"Satu bermuatan ubi cilembu, dan satu truk bermuatan kacang dikarenakan tidak disertai dokumen dri daerah asal," ujarnya kepada awak media.
Selanjutnya pihaknya kata Ichi akan melakukan pendalaman terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah atau volumen pasti dari muatannya.
"Jadi kami minta pemilik barang untuk melaporkan dan diberi waktu 3 hari untuk memenuhi persyaratan," pintanya.
Adapun pelaksanaan perasi patuh terpadu ujar Ichi dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019, tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
"Jadi ada ancaman dan potensi pidana di sana, yakni maksimal 2 tahun dan denda maksial Rp2 miliar. Namun kita akan lakukan analisa tersendiri terhadap produk yang ada," pungkasnya.
Dirinya pun meminta kepada sopir maupun pemilik barang yang membawa angkutan barang bisa kooperatif saat dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, Anna salah satu pembawa barang dari Surabaya mengaku membawa paket kue lebaran sampai makanan olahan dari bahan ikan.
Namun, barang bawaannya dilakukan pemeriksaan karena tidak menyetakan dokumen yang dicetak.
"Jadi barang kita itu ada dokumennya, tapi tidak dibawa atau dicetak. Makanya itu tadi di atensi," katanya.
Oleh karena itu, dirinya pun berjanji akan melengkapi seluruh dokumen barang bawaan, khususnya olahan ikan.
"Jadi sopir tadi diminta ada file dan diminta surat-surat administrasi secepatnya," tuntasnya.
Penulis : rian akhmad
Kalsel