hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemandangan kurang mengenakkan menghiasi Jalan Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin Utara.
Pasalnya, sejak dimulainya pembangunan sebuah gedung di bekas lahan Pengadilan Tata Usaha Niaga (PTUN) Mahkamah Agung, persis di samping Hotel Pesona, keluhan demi keluhan terlontar dari para pengguna jalan yang melintas.
Debu yang beterbangan menjadi problem utama, diperparah dengan sebagian badan jalan yang terpaksa digunakan untuk keperluan proyek.
Kondisi ini tentunya memicu kemacetan dan ketidaknyamanan bagi para pengendara. Tak jarang, terlihat pengendara secara refleks menutup wajah mereka saat melintasi area yang terdampak pembangunan.
Muhammad Yusran, seorang warga setempat yang sehari-harinya membantu mengatur lalu lintas di putaran balik terdekat, tak dapat menyembunyikan keresahannya.
"Pembangunan ini sudah sejak bulan puasa. Agak mengganggu, apalagi untuk pengendara yang melintas di sini," ungkap Yusran pada Selasa (29/04/2025).
Lebih lanjut, Yusran menyoroti dampak langsung debu terhadap para pengendara.
"Kasihan yang lewat, kadang ada yang kelilipan, ada juga yang batuk karena debu masuk ke mulut," tuturnya.
Mengenai detail proyek yang tengah berjalan di lahan eks pengadilan tersebut, Yusran mengaku tidak memiliki informasi yang pasti.
Namun, harapan besar ia gantungkan pada pihak pelaksana proyek agar segera mengambil langkah-langkah solutif.
"Kami hanya bisa berharap mereka bisa mencari cara supaya orang lewat sini bisa lebih tenang," pungkasnya,
Sementara itu, Ramadan, salah seorang pengendara mengaku cukup terganggu dengan debu yang bertebaran ketika melintas.
"Apalagi pas harinya panas, itu debunya beterbangan. Perih kena mata, apalagi tanah merah," katanya.
Ia pun berharap, petugas proyek bisa membersihkan usai pelaksanaan kegiatan selesalai berlangsung.
"Harusnya kalau sore sudah selesai pengerjaan proyek, langsung saja dibersihkan. Biar tidak berdebu," harapnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm