hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bergerak cepat mencari solusi komprehensif terkait penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pembentukan tim khusus indeks risiko bernama Tim Percepatan Penanganan Persampahan Kota Banjarmasin pada Kamis (18/04/2025) kemarin.
Walikota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR mengungkapkan bahwa tim ini akan menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak untuk menuntaskan permasalahan sampah di Kota Seribu Sungai. Sinergi lintas sektor ini ditargetkan membuahkan hasil dalam waktu 60 hari ke depan.
"Tim percepatan penanganan persampahan ini akan melibatkan orang-orang dari kementerian dan dari DLH," tegas Yamin, Kamis (17/04/2025) kemarin.
Yamin juga menjelaskan bahwa tim ini akan merangkul berbagai elemen masyarakat demi solusi yang holistik.
"Kita juga akan melibatkan nanti dari akademisi, dari pemerhati kota, ormas dan LSM. Kita jadikan satu di sana nanti untuk mengkolaborasikan dalam waktu 60 hari ini," tuturnya.
Sinergi yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum ini diharapkan dapat mengembalikan operasional TPA Basirih secara bertahap dan terkelola.
"Maksudnya yakni dalam beroperasi bukan berarti menerima sampah sekonyong-konyongnya. Sampah ada, langsung dibuat, ada sampah yang sudah dipilah, ada sisa residu baru dibuang," jelasnya.
Walikota Yamin juga memiliki harapan besar agar sampah sisa residu dapat diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah solusi energi alternatif.
"Nah harapan kita ada sampah sisa residu, residu ini pun kalau bisa jadi RDF," tuturnya.
Selain itu, Pemko Banjarmasin juga berencana memanfaatkan potensi gas metan yang dihasilkan TPA Basirih, meskipun saat ini lahan tersebut ditutup.
"Gas metan masih bisa dimanfaatkan sebenarnya," ungkap Yamin.
Untuk sampah plastik, Yamin memiliki gagasan inovatif untuk mengolahnya menjadi serbuk partikel melalui sistem pabrik. Bahkan, ia melontarkan ide 'menambang' kembali sampah plastik yang ada.
"Kalau perlu, sampah kita yang ada kita tambang. Banyak sampah plastiknya kan, kalau perlu kita tambang kembali sampahnya dan plastik kita kumpulkan untuk kita olah jadi biji plastik," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm