hallobanua.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin kini lebih memfokuskan upaya penanganan sampah langsung dari sumbernya dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Langkah ini diambil menyusul identifikasi bahwa pemahaman masyarakat terkait tata cara pemilahan sampah yang benar masih perlu ditingkatkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat untuk memilah sampah sebenarnya sudah ada, namun terkendala kurangnya pemahaman teknis.
"Masyarakat sebenarnya mau memilah, tapi tidak tahu teknis pemilahan itu dan pengelompokan sampah dari jenisnya," ujar Ikhsan belum lama tadi.
Lebih lanjut, dirinya menekankan perlunya penjadwalan waktu pembuangan sampah berdasarkan jenisnya.
Misalnya, hari tertentu diperuntukkan bagi pembuangan sampah organik, dan hari lainnya untuk sampah non-organik.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah yang berlebihan.
"Kemarin imbauan jangan buang sampah selama dua hari lebaran itu bisa. Artinya apabila kita jabarkan secara teknis dalam bentuk surat edaran atau dalam bentuk aturan yang lebih spesifik saya rasa bisa dilakukan," jelasnya.
Menurut Sekda, sosialisasi dan imbauan terkait pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya telah cukup sering dilakukan.
Saat ini, fokus utama adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tata cara dan teknis pemilahan sampah agar masyarakat dapat melaksanakannya dengan benar dan pembuangan sampah menjadi lebih terstruktur.
Ia pun optimis bahwa inisiatif ini akan membuahkan hasil positif, mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya semakin meningkat.
Ia mengingatkan bahwa jika upaya ini tidak berhasil, permasalahan Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang dipenuhi tumpukan sampah akan terus berulang dan berdampak negatif bagi masyarakat.
"Ya nanti sedikit ada unsur memaksa, unsur mengatur di situ. Di samping juga kemauan masyarakat saya rasa akan mudah kita laksanakan," pungkas Ikhsan.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm