hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin serius menggarap rencana pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) baru dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar.
Dana sebesar itu khusus dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025 untuk memuluskan proses pembebasan lahan.
Rencananya, dua lokasi telah dibidik untuk pembangunan Rusunawa ini. Yakni kawasan Mantuil di Banjarmasin Selatan dan Veteran di Banjarmasin Tengah.
Namun, kawasan Veteran diprioritaskan karena dinilai strategis dalam mendukung program normalisasi sungai sekaligus menata kawasan kumuh di sekitarnya.
"Studi kelayakan untuk dua lokasi itu telah selesai pada 2024 lalu," ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarmasin, Chandra Iriandi Wijaya, pada Jumat (27/06/2025).
Chandra menjelaskan, setiap lokasi membutuhkan lahan seluas setidaknya 6.000 meter persegi.
Lahan ini nantinya akan digunakan untuk membangun masing-masing dua tower Rusunawa, dengan kapasitas tampung antara 50 hingga 90 unit hunian per tower.
Setelah proses pembebasan lahan rampung, Pemko Banjarmasin akan mengajukan proposal pembangunan kepada Pemerintah Pusat.
"Setelah pembebasan lahan selesai, kami akan mengajukan proposal pembangunan ke Pemerintah Pusat. Pembangunan dilakukan pusat, sementara pemko hanya menyiapkan lahannya," terang Chandra.
Saat ini, Kota Banjarmasin telah memiliki dua Rusunawa yang beroperasi, yaitu Rusunawa Ganda Magfirah di Jalan Tembus Mantuil dan Rusunawa Teluk Kelayan di pinggir Sungai Martapura.
Pembangunan kedua Rusunawa ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Pemko Banjarmasin dengan berbagai kementerian.
Chandra berharap skema kolaborasi serupa dapat diterapkan kembali untuk proyek Rusunawa yang akan datang.
"Sebagai contoh, pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan melibatkan banyak pihak. Lahan disediakan oleh Pemko, pembangunan ditangani Dirjen Perumahan, penataan kawasan oleh Dirjen Pemukiman, dan pengelolaan pinggir sungai oleh Dirjen Sumber Daya Air. Kami berharap skema serupa dapat diterapkan untuk dua Rusunawa yang direncanakan ini," ujarnya.
Antusiasme masyarakat terhadap Rusunawa sangat tinggi, salah satunya karena biaya sewa yang terjangkau namun tetap memenuhi standar kelayakan huni.
Selain itu, keberadaan Rusunawa juga memberikan kontribusi positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sewa yang terkumpul.
"Selain itu, keberadaan Rusunawa turut berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui biaya sewa yang dikumpulkan," pungkas Chandra.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm