RSIA Ferina Hadir di Banjarmasin, Bedah Tuntas Infertilitas dan Bayi Tabung

hallobanua.com, BANJARMASIN - Bagi pasangan yang mendambakan buah hati, harapan kini semakin terbuka lebar. 

Benar saja, RSIA Ferina, pionir dalam teknologi reproduksi berbantu di Indonesia, kembali menyambangi Kota Banjarmasin dalam sebuah seminar edukatif yang membahas tuntas tentang infertilitas dan solusi modern seperti program bayi tabung (IVF) di Best World Kindai Hotel, Minggu (15/06/2025).

Diketahui, Infertilitas atau kesulitan hamil setelah satu tahun berhubungan intim tanpa kontrasepsi, menjadi tantangan bagi sekitar 15 persen pasangan suami istri. 

Menurut dr. Aucky Hinting PhD, Sp.And(K) sebagai pembicara utama dalam seminar awam, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor dari istri (35 persen), suami (25 persen), keduanya (25 persen), bahkan ada pula yang tidak diketahui penyebabnya (15 persen). 

"Kelainan pada pihak istri bisa karena saluran tuba buntu, endometriosis, ovarium polikistik, hingga masalah hormon. Sementara pada suami, bisa disebabkan oleh saluran sperma buntu, varikokel, atau infeksi," jelasnya disela kegiatan

Adapun faktor genetik, psikis, dan gaya hidup lanjut dia juga memegang peranan penting.

"Tidak semua kasus infertilitas dapat diatasi dengan pengobatan konvensional. Untuk itu, teknologi reproduksi berbantu menjadi solusi. Salah satunya adalah inseminasi, di mana sperma terbaik dipilih dan dimasukkan ke dalam rahim," jepasnya.

Namun, tingkat keberhasilan inseminasi relatif rendah, sekitar 15 persen per percobaan.

Teknologi yang lebih canggih dan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi adalah In Vitro Fertilization (IVF) atau yang lebih dikenal dengan bayi tabung. 

Dalam prosedur ini, fertilisasi (pembuahan) dilakukan di laboratorium, dan embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim ibu. 

"Angka kehamilan rata-rata sekitar 50 persen per kali mencoba, tergantung usia pasien dan penyakit penyertanya," terang dokter RSIA Ferina itu.

Sebagai informasi, bayi pertama yang lahir melalui proses bayi tabung adalah Louise Brown pada 25 Juli 1978. Hingga saat ini, lebih dari 10 juta anak di dunia lahir berkat teknologi ini. 

Tim Fertilitas Ferina sendiri telah memulai program bayi tabung di Indonesia sejak tahun 1990, dengan dr. Aucky Hinting PhD, Sp.And(K) yang telah berkecimpung sejak 1986 di Belgia. Kini, Tim Ferina didukung oleh 12 tim dokter ahli. 

Semsntara itu, Dr. dr. Ashon Sa'adi Sp.OG(K) yang juga menjadi pembicara dalam seminar awam membeberkan, hingga akhir tahun 2024, mereka telah berhasil melakukan 20.110 proses IVF dengan tingkat keberhasilan kehamilan mencapai 43 persen. 

Adapun biaya total untuk program bayi tabung di RSIA Ferina berkisar antara Rp60 hingga Rp80 juta rupiah.

"Kehadiran kembali RSIA Ferina di Banjarmasin kali ini merupakan bentuk komitmen mereka terhadap pasien-pasien dari Kota Banjarmasin," tururnya.

Setidaknya jumlah peserta yang mengikuti seminar yang berlangsung dari pukul 09.00-13.00 WITA tersebut, sebanyak 100 orang.

"Ada yang perorangan, ada juga yang berpasangan suami dan istri," pungkasnya.

Terakhir, dirinya berharap seminar ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif serta harapan baru bagi pasangan suami istri di Banjarmasin, dan sekitarnya yang sedang berjuang untuk memiliki buah hati.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya