hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin berencana membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle), di Komplek Jeruk Purut, RT. 71, Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara.
Rencana itu ditolak warga di sana, secara tegas mereka menolak rencana pembangunan TPS 3R di fasilitas umum (fasum) dekat permukiman mereka.
Angga, salah seorang warga Jeruk Purut, menjelaskan bahwa penolakan warga terhadap rencana pembangunan TPS 3R oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin didasari kekhawatiran akan dampak yang akan dirasakan.
Dampak tersebut meliputi bau tidak sedap, lingkungan menjadi kumuh, masalah limbah air lindi, dan ancaman penyakit.
"Dampak dari sampah nanti akan mengganggu kenyamanan warga," kata Angga.
Ia juga menyayangkan sikap Pemko yang dinilai tidak melakukan sosialisasi terkait rencana pembangunan TPS tersebut.
Padahal, sebelumnya warga telah mengusulkan agar fasum di kawasan itu dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Warga sudah mengusulkan fasum mereka dibangun RTH kepada pemerintah kota dan rencananya dibangun tahun ini. Tapi ternyata lahan tersebut malah direncankan menjadi TPS," ujarnya.
Sementara itu, DLH Kota Banjarmasin saat dikonfirmasi, mengklaim jika usulan pembangunan TPS 3R ini berasal dari warga setempat. DLH juga masih dalam tahap sosialisasi rencana pembangunan TPS 3R di wilayah tersebut.
Kabid Tata Lingkungan DLH Kota Banjarmasin, Dwi Naniek, menganggap penolakan warga terhadap rencana pembangunan TPS 3R sebagai hal yang wajar.
DLH juga belum memastikan kapan pembangunan TPS 3R akan dimulai, mengingat usulan baru diajukan pada tahun 2025.
"Usulan pembangunan dari warga sendiri, jika ada yang tidak setuju. DLH meminta warga agar mengikuti sosialisasi yang nantinya akan digelar kembali," katanya.
Diketahui, ada sekitar 250 Kepala Keluarga (KK) lebih di RT 71 atau di sekitar lahan yang akan dibangun TPS 3R. Warga berharap Pemko Banjarmasin mengkaji ulang rencana pembangunan TPS 3R ini.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
