Jalur di Pierre Tendean Dinilai Tak Refresentatif, Ini Beberapa Opsi Rute CFD

hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bersama jajaran telah melakukan rapat evaluasi terkait pelaksanaan Car Free Day (CFD) pada Kamis (17/07/2025) kemarin.

Hasilnya, lokasi uji coba CFD di ruas Jalan Piere Tendean, Tugu Nol Kilometer, hingga kembali kawasan Menara Pandang, dinilai kurang ideal.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Slamet Begjo, hal itu dikarenakan disana ada berapa tempat ibadah seperti Vihara Dhammasoka Banjarmasin dan Gereja Isa Al Masih.

"Lokasi ini dinilai kurang ideal karena mengganggu akses ke permukiman warga dan tempat ibadah, serta menyebabkan kepadatan lalu lintas di simpang Oprit Jembatan Sasirangan," ungkap Slamet saat dihubungi hallobanua.com, Jumat (18/07/2025).

Tak hanya itu, ada lagi kata dia disana yakni kawasan Gang Surya yang akses jalan warganya hanya di Jalan Pierre Tendean.

Kemudian, adanya wisatawan yang akan menikmati wisata Pasar Terapung Lok Baintan menggunakan perahu kelotok ujarnya, tentu juga memparkirkan kendaraan bermotornya di kawasan Siring Pierre Tendean.

"Jadi mereka itu lebih dini untuk memarkirkan kendaraanya. Jadi tidak bisa clear betul dari kendaraan yang masuk lewat Tendean," jelasnya.

Melihat hasil evaluasi itu, ada beberapa alternatif lokasi untuk CFD. Yakni tetap di kawasan Sabilal Muhtadin, yang memiliki jalan lapang dengan jarak tempuh sekitar 1,5 kilometer dan telah menjadi rute favorit warga untuk berolahraga. Namun, Slamet Begjo menyoroti tantangan di lokasi ini. 

"Kegiatan CFD di sini sering berbenturan dengan aktivitas keagamaan dan sosial, seperti pengajian rutin maupun resepsi pernikahan," bebernya.

Usulan lokasi baru yang mencuat adalah ruas Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Lambung Mangkurat. Slamet Begjo menilai kawasan ini cukup representatif. 

"Kawasan ini dinilai representatif karena memiliki dua jalur lebar sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer, tersedia area parkir yang cukup, dan tidak terganggu oleh aktivitas sosial-keagamaan pada akhir pekan," paparnya. 

Ditambah lagi, kawasan perkantoran di sekitar jalan ini tidak beroperasi pada hari Minggu, sehingga tidak menimbulkan konflik aktivitas. 

Kendati demikian, kekurangan lokasi ini adalah jalurnya yang lurus dan minim objek wisata, sehingga dapat menimbulkan kesan monoton.

Pasalnya, ruas Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Lambung Mangkurat pernah digunakan sebagai lokasi Car Free Night (CFN) saat malam pergantian tahun 2016.

Hasil rapat menyimpulkan bahwa ketiga lokasi tersebut, yakni Jalan Piere Tendean–Menara Pandang, kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Jalan Jenderal Sudirman–Lambung Mangkurat telah dipertimbangkan sebagai alternatif terbaik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Namun, menurutnya keputusan resmi masih menunggu arahan langsung dari Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR.

"Itu nantinya kita akan sampaikan ke pimpinan, dan kita tunggu hasil dari pimpinan," pungkasnya.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya