Pendangkalan Sungai Barito dan Arus Kuat Jadi Penyebab Senggolan KM Dharma Kartika II dan Tongkang Batubara


hallobanua.com, BANJARMASIN – Insiden tabrakan antara KM Dharma Kartika II dan sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Sungai Barito pada Kamis, (17/07/2025) lalu, akhirnya menemui titik terang.

Hasil investigasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin menyimpulkan bahwa kejadian tersebut murni disebabkan oleh faktor alam, yakni pendangkalan alur sungai dan kuatnya arus.

"Berdasarkan hasil evaluasi lapangan, kejadian tersebut murni akibat faktor alam. Arus sungai yang dangkal menyebabkan kapal kehilangan manuver optimal dan akhirnya bersenggolan dengan tongkang," terang Kepala Seksi Penjagaan Patroli dan Kecelakaan KSOP Kelas I Banjarmasin, Andi Agussalam, pada Sabtu (19/07/2025) kemarin.

Ia membeberkan, kecelakaan terjadi saat KM Dharma Kartika II, yang berangkat dari Surabaya menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, memasuki alur pelayaran Taboneo Banjarmasin. 

Kapal tersebut telah memenuhi prosedur standar pelayanan pemanduan dengan menggunakan pandu 231 atas nama Sulis Gianto. 

Pada pukul 06.53 WITA, saat mendekati Pulau Kaget dan hendak berpapasan dengan TB. Crest Omega 1, KM Dharma Kartika II mengalami masalah.

Tepat di posisi 03°25' 797" S /114° 29' 865" E, mesin kapal bergetar dan RPM turun dengan sendirinya, menyebabkan haluan kapal melenceng ke kiri. 

Meskipun kecepatan diturunkan dan kemudi diputar ke kanan penuh, haluan kapal tetap tak terkendali ke kiri, mendekati tongkang Pulau Tiga 3802 milik TB. Crest Omega 1. 

Benturan tak terhindarkan, mengenai ujung depan kanan tongkang dan memutuskan tali towing TB. Crest Omega 1.

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa maupun kerugian material bagi penumpang dalam insiden ini. KM Dharma Kartika II tetap bisa melanjutkan perjalanan dan bersandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa kondisi KM Dharma Kartika II sebelum kejadian berada dalam keadaan laik laut, tanpa kerusakan pada kemudi maupun mesin. 

Andi pun menegaskan bahwa penyelidikan KSOP tidak menemukan indikasi kelalaian dari pihak kapal maupun tongkang.

"Kejadian murni disebabkan oleh kondisi alur pelayaran di Sungai Barito yang perairannya dangkal sehingga tidak memungkinkan pergerakan kapal besar leluasa bergerak," tegas Andi.

Akibat benturan, KM Dharma Kartika II mengalami kerusakan berupa robek pada lambung kanan dek D sepanjang 23 meter dan lambung kanan dek C sepanjang 0,9 meter. Meski demikian, kapal masih dinyatakan laik laut untuk berlayar kembali menuju Surabaya guna perbaikan. 

Saat ini, KM Dharma Kartika II sudah berada di Docking Rede Galangan Adiluhung Surabaya sejak 19 Juli 2025 pukul 02.35 WIB, setelah sebelumnya diperiksa kembali oleh tim KSOP untuk memastikan kondisi laik lautnya.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya