hallobanua.com, BANJARMASIN – Keluhan orangtua siswa terhadap penyaluran makanan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banjarmasin diduga basi, ikut jadi perhatian pihak Kodim 1007/Banjarmasin.
Atas keluhan itu, Dandim 1007/Banjarmasin, Kolonel Inf Sigit Purwoko, mengaku telah mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan untuk berkoordinasi melalui kegiatan rakor.
"Kita hadirkan semua stakeholder untuk sama-sama saling mengawasi dan mengingatkan agar program MBG di Banjarmasin berjalan lancar," ujarnya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Dapur Sehat pada Selasa (26/08/2025) kemarin di Makodim 1007/Banjarmasin.
Selain itu, rakor ini juga menyoroti perlunya pelatihan bagi para relawan dapur, dirinya mengakui bahwa sebagian relawan direkrut dari masyarakat sekitar dan mungkin belum memiliki pengetahuan dasar tentang kuliner.
Program MBG saat ini menjangkau lebih dari 26.000 siswa dengan 9 dapur yang tersebar di hampir setiap kecamatan di Kota Seribu Sungai.
Sementara itu, Mitra MBG Banjarmasin Tengah, Dedhy, menduga keluhan ini mungkin disebabkan oleh faktor eksternal.
Menurutnya, makanan yang didiamkan terlalu lama setelah diantar bisa menjadi penyebabnya.
"Seharusnya setelah makanan diantar langsung dinikmati maksimal tiga jam. Karena apabila lama didiamkan maka kualitas makanan itu akan menurun, apalagi sayuran. Kemudian juga makanan jangan diletakkan di tempat terbuka," jelas Dedhy.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya secara rutin memberikan edukasi kepada sekolah dan siswa agar menjaga kebersihan dan kualitas makanan.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm