hallobana.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menegaskan komitmennya dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan meningkatkan kapasitas para garda terdepan penanganan kasus.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Banjarmasin, Pelatihan Konselor/Konseling bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) DPPPA dan Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) resmi digelar di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, pada Selasa (14/10/2025).
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, membuka langsung kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya yang penuh penekanan, Wali Kota Yamin menyampaikan apresiasi dan sekaligus harapan besar kepada para peserta.
"Pelatihan ini sangat penting karena peran konselor merupakan ujung tombak dalam memberikan pendampingan, pemulihan, hingga penguatan psikologis bagi perempuan dan anak korban kekerasan," ujar Yamin.
Ia mengakui bahwa kasus kekerasan masih menjadi tantangan serius. Ia menyoroti bahwa korban tidak hanya menderita luka fisik, tetapi juga trauma psikologis yang memerlukan sentuhan profesional.
"Melalui pelatihan ini, saya berharap para peserta dapat meningkatkan kapasitas dan kepekaan dalam menangani kasus kekerasan dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan berpihak kepada korban. Selain itu, penting juga memperkuat jejaring antar lembaga layanan pemerintah dan masyarakat agar setiap kasus dapat tertangani dengan cepat, tepat, dan tuntas," tambahnya.
Lebih lanjut, Yamin menekankan pentingnya peran konselor sebagai agen perubahan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif.
"Pemko Banjarmasin berkomitmen untuk terus mendorong upaya perlindungan perempuan dan anak melalui berbagai kebijakan, inovasi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia.
Ini merupakan bagian dari cita-cita besar kita mewujudkan Banjarmasin Maju Sejahtera, bukan hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam peningkatan kualitas kehidupan sosial dan keadilan bagi seluruh masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, Kepala DPPPA Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian krusial dari program pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta yang beragam, mencakup Satgas PPA, guru bimbingan konseling, perwakilan sekolah pembentuk Besti PPA, tokoh pemuda dari Komite KNPI, serta unsur terkait lainnya.
"Harapannya, melalui pelatihan ini para peserta dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang lebih baik dalam memberikan konseling yang lebih efektif kepada korban, sekaligus memperkuat koordinasi antar lembaga dan komunitas," harapnya.
"Ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan Kota Banjarmasin yang ramah anak, aman dan berpihak pada perempuan serta anak," jelas Ramadhan lagi.
Dengan perkuatan kapasitas ini, Pemko Banjarmasin berharap dapat melahirkan konselor-konselor yang tidak hanya kompeten dan berintegritas, tetapi juga mampu memberikan pendampingan terbaik dan memperkuat keseluruhan sistem perlindungan sosial di Kota Seribu Sungai.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm