hallobanua.com, BANJARMASIN – Tumpukan sampah kembali menggunung di beberapa kawasan di Kota Banjarmasin belum lama tadi.
Tumpukan sampah terlihat menggunung di samping Pasar Kuripan, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Banjarmasin Timur.
Tak hanya itu, di kawasan Pasar Rambai, Kelurahan Telawang Kecamatan Banjarmasin Tengah pun kondisinya sama.
Diketahui gunungan sampah sudah dua hari tidak diangkut, menimbulkan bau tak sedap yang menyengat dan mengganggu aktivitas di sekitar lokasi.
Bau busuk yang semakin parah saat cuaca terik dikeluhkan oleh sejumlah warga dan pedagang.
Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan DLH Banjarmasin, Marzuki, membenarkan bahwa penumpukan sampah dalam dua minggu terakhir disebabkan oleh kebijakan TPA regional.
"Dalam dua minggu ini memang ada beberapa penumpukan di TPS. Itu kenapa? Karena memang ada kebijakan dari TPA regional kita. Dalam dua minggu ini setiap hari Minggu mereka libur," ungkap Marzuki di Balai Kota, Selasa (14/10/2025).
Pria sering disapa Om Jack itu menjelaskan bahwa sejak TPA Basirih ditutup, Pemko Banjarmasin tidak memiliki alternatif tempat pembuangan lain selain TPA Regional.
Akibatnya, ketika TPA Regional libur satu hari, sampah sebanyak rata-rata 200 ton per hari tidak bisa dibuang.
"Otomatis memang kalau TPA regional itu meliburkan diri satu hari, ya pastilah kita tidak bisa membuang sampah kita yang ada di TPS satu hari. Jadi tidak heran kalau misalnya terjadi penumpukan di hari Senin," tegasnya.
Ia menambahkan, DLH biasanya membutuhkan waktu hingga tiga hari (sampai Rabu atau Kamis) untuk menormalkan kembali kondisi TPS dari tumpukan sampah sisa hari Minggu.
"Kami berharap memang TPA Regional itu tidak ada libur, tiap hari melayani. Karena memang kendala kami tidak ada lagi alternatif lain pembuangan. Jadi warga yang melihat eskalasi sampah di hari Sabtu, Minggu, Senin, itu permasalahannya sebenarnya bukan kita tidak bisa mengangkut, tapi TPA pembuangan akhirnya yang tidak bisa melayani pada hari Minggu," tutupnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm