hallobanua.com, BANJARMASIN - Dugaan kasus keracunan yang menimpa sekitar 40 siswa SMPN 33 Kota Banjarmasin pada Selasa (21/10/2025) kemarin menjadi perhatian serius Pemerintah Kota.
Meskipun belum ada kepastian bahwa insiden mual, muntah, sakit perut, dan diare itu disebabkan oleh Makanan Bergizi Gratis (MBG), namun peristiwa itu berdampak untuk lebih ketat lagi untuk meninjau pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR pun memberikan peringatan keras kepada seluruh pelaksana program.
Ia menekankan perlunya standar penyajian yang lebih disiplin untuk mencegah kejadian serupa.
"Dari awal kita sudah ingatkan, dalam penyajian harus menyesuaikan. Jangan sampai dimasak malam dan dikonsumsi siang, rentang waktunya terlalu jauh," tegas Yamin belum lama tadi.
Menurutnya, jarak waktu yang terlalu lama antara proses masak dan konsumsi berpotensi membuat menu yang disajikan tidak lagi fresh dan bahkan basi, yang sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak sekolah.
Menanggapi serius dugaan ini, Yamin menyatakan pihaknya akan segera memanggil dan melakukan kroscek langsung ke tempat SPPG bersangkutan, meski status keracunan masih berupa dugaan.
"Kita panggil dan kita kroscek ke tempatnya, kalau kondisinya bagus ya terus jalankan saja karena program ini sangat bagus sebenarnya," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, puluhan siswa SMPN 33 dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru dengan gejala keracunan ringan.
Sampai saat ini pun, beberapa sampel telah diambil pihak kepolisian dan diserahkan ke Laboraturium Firensik (Labfor), dan menunggu hasilnya
Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
