hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarmasin bakal memperkuat komitmennya untuk menyediakan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Strategi jangka panjang yang dicanangkan adalah pembangunan rumah susun (rusun) secara merata di seluruh kecamatan.
Studi kelayakan (feasibility study) pembangunan rusun menjadi fokus utama dalam rentang waktu 2024 hingga 2026.
Kepala Disperkim Kota Banjarmasin, Chandra Iriandi, menjelaskan bahwa studi kelayakan di dua kecamatan, Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan, ditargetkan selesai tahun ini (2025).
Sementara itu, studi untuk Kecamatan Banjarmasin Utara dan Barat telah diusulkan untuk tahun 2026.
"Target kami, seluruh kecamatan di Banjarmasin memiliki rumah susun. Untuk 2026, kami fokus pada pembebasan lahan. Setelah clean and clear, kami akan mengusulkan pembangunan ke Kementerian PUPR melalui Dirjen Perumahan," ungkap Chandra di ruang kerjanya, Senin (06/10/2025).
Dilanjutkannya, setiap rusun yang direncanakan akan memiliki fungsi spesifik sesuai kebutuhan wilayah. Seperti di Banjarmasin Timur, rusun akan difokuskan untuk relokasi warga yang terdampak kegiatan pemerintahan.
"Karena rencana disana ada pembebasan pasar. Jadi secara konsep itu akan masuk disitu untuk relokasi warga," bebernya.
Kemudian di Banjarmasin Selatan, rusun akan menjadi bagian dari program nasional Tiga Juta Rumah, dengan konsep hunian vertikal dan rumah tapak.
Dan di Banjarmasin Utara, rusun direncanakan di daerah Kuin, wilayah yang belum memiliki rusunawa dan sangat membutuhkan hunian MBR karena harga tanah yang tinggi.
"Kecamatan Utara masih kekurangan hunian untuk MBR. Di sana harga tanah tinggi, sedangkan kebutuhan sangat besar," kata Chandra.
Chandra memperkirakan pembangunan rusun-rusun ini membutuhkan anggaran sekitar Rp12 miliar per bangunan, dengan kebutuhan lahan minimal satu hektare untuk dua bangunan.
Rusun yang sudah ada saat ini menawarkan harga sewa terjangkau, berkisar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bulan, yang sudah disubsidi oleh Pemko.
"Kami berharap rusunawa ini benar-benar menjadi solusi bagi warga yang belum memiliki tempat tinggal layak, khususnya di wilayah padat penduduk," pungkasnya.
Nantinya, setelah seluruh studi kelayakan rampung, Pemko Banjarmasin akan melanjutkan dengan tahapan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bagian penting dari persiapan pembangunan.
Penulis : rian akhmad
Kota Bjm