Genangan Air Tak Kunjung Turun di Kawasan Jalan A Yani

 
hallobanua.com, BANJARMASIN - Ruas jalan utama di Banjarmasin, Jalan A. Yani, kembali dilanda genangan air yang cukup dalam, khususnya di segmen antara kilometer 4 hingga Kilometer 6. 

Kondisi ini terjadi menyusul intensitas hujan tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya

​Genangan air terlihat merata hampir di separuh hingga tiga perempat badan jalan, memaksa para pengendara, terutama sepeda motor, untuk melintas dengan ekstra hati-hati. 

Dalam pantauan di lokasi, kedalaman air diperkirakan mencapai 20 hingga 40 sentimeter, khususnya di lajur kiri menuju luar kota.
Akibat genangan, laju kendaraan terpaksa melambat drastis. Banyak pengendara roda dua memilih mengambil jalur tengah atau bahkan berdempetan di lajur yang relatif lebih tinggi untuk menghindari mogok. 

Hal ini memicu penumpukan kendaraan dan kemacetan parah yang mengular panjang di kedua arah, baik menuju dalam kota maupun luar kota.

​"Setiap hujan deras pasti begini, macetnya panjang karena airnya dalam. Motor harus pelan-pelan sekali, kalau tidak, pasti mogok," keluh Budi, salah seorang pengendara motor yang terjebak di Kilometer 5.

​Masalah utama yang disoroti warga adalah genangan air yang turun sangat lambat. Meskipun hujan telah berhenti beberapa waktu, air masih bertahan lama di badan jalan, bahkan hingga berjam-jam.

​Indra, salah satu juru parkir di kawasan Jalan A Yani KM 4,5, menyebut bahwa genangan kali ini terasa lebih parah dibandingkan sebelumnya. Ia menunjuk masalah utama pada buruknya saluran drainase.

​"Ini yang lebih parah. Karena drainasenya ini banyak mampet, banyak sampah-sampah yang kayak daun atau apa juga," ujar Indra di lokasi, Kams, (4/11/2025).

​Menurut Indra, kondisi ini menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan baik. Bahkan, ia mengklaim air dari saluran pembuangan malah kembali tumpah ke jalan raya.

​"Airnya enggak turun-turun, malah membulik (kembali). Malah air yang dari drainasi jatuh ke jalan. Makanya dari pagi sampai ini, tetap seperti ini, tidak ada penyurutan airnya di jalan," jelasnya.
Genangan yang sulit surut tidak hanya memicu kemacetan, tetapi juga rawan menyebabkan insiden.

​"Dari banjir ini kebanyakan macet. Kebanyakan insiden. Kasian orang ada kecelakaan atau apa," katana khawatir.

​Ia berharap pemerintah segera bertindak. Meskipun ia melihat upaya pembersihan sungai telah dilakukan, ia menilai hasilnya kurang efektif karena kebiasaan membuang sampah sembarangan.

​"Makanya kalau bisa drainasenya ini dibersihkan dulu oleh pemerintah, supaya enggak lebih banyak banjir atau apa," desaknya.

Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya