hallobanua.com, BANJARMASIN – Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit berbasis lingkungan, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan diare.
Meskipun kondisi kesehatan masyarakat secara umum masih stabil, peningkatan kasus sudah mulai terlihat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, mengungkapkan bahwa penyakit yang paling sering muncul saat kelembapan tinggi dan cuaca tidak menentu adalah DBD, ISPA, dan diare.
"Secara umum, kondisi kesehatan masyarakat masih relatif stabil. Namun, kami tetap mengingatkan warga agar lebih waspada karena musim hujan biasanya disertai peningkatan kasus penyakit berbasis lingkungan, seperti DBD, ISPA, dan diare," ujar Ramadhan dihubungi hallobanua.com, Rabu (17/12/2025).
Ramadhan membenarkan bahwa sudah mulai terlihat adanya kenaikan kasus DBD dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Peningkatan ini, menurutnya, masih dalam kategori waspada, namun pihaknya terus melakukan pemantauan ketat.
"Mulai terlihat adanya kenaikan kasus DBD dibanding bulan-bulan sebelumnya, meskipun masih dalam kategori waspada. Kami terus melakukan pemantauan mingguan melalui laporan Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR) untuk memastikan tidak terjadi lonjakan signifikan," jelasnya.
Wilayah yang rawan DBD, tambahnya, adalah daerah padat penduduk dan yang memiliki banyak genangan air. Oleh karena itu, Ramadhan menekankan pentingnya peran aktif warga.
Untuk mencegah penularan penyakit di rumah, Ramadhan mengimbau seluruh warga Banjarmasin untuk aktif menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjalankan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, Mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air dan Plus menabur larvasida atau memasang kelambu.
"Yang paling penting adalah menerapkan PHBS serta gerakan 3M Plus. Selain itu, konsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat agar daya tahan tubuh tetap baik," tegasnya.
Pihaknya juga menyiagakan seluruh puskesmas di Banjarmasin.
"Seluruh puskesmas sudah kami siagakan, termasuk tenaga medis dan logistik seperti cairan infus serta alat pemeriksaan laboratorium dasar. Kami juga telah menyiapkan mekanisme rujukan cepat ambulan gratis ke rumah sakit bila ditemukan kasus berat," paparnya.
Mengenai fogging, Ramadhan menegaskan bahwa tindakan pengasapan hanya dilakukan secara fokus di wilayah yang ditemukan kasus positif DBD.
"Kami selalu tekankan bahwa fogging bukan solusi utama, karena yang paling efektif tetap pencegahan dari lingkungan," pungkasnya.
Selain DBD, warga juga diimbau waspada terhadap leptospirosis dan penyakit kulit akibat kontak dengan air kotor pasca-hujan.
Bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir, ia berpesan agar tidak bermain atau mencuci di air banjir dan memastikan air minum direbus sampai mendidih. Ramadhan berpesan agar masyarakat tetap tenang namun proaktif.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada, dan proaktif menjaga kebersihan lingkungan. Musim hujan memang berisiko, tetapi dengan gotong royong dan kesadaran bersama, kita bisa mencegah penularan penyakit. Cegah lebih baik daripada mengobati," himbau Ramadhan.
Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
