Sarana Sekolah Negeri Banjarmasin Memprihatinkan, Dosen ULM Desak Pembaruan Data Infrastruktur


hallobanua.com, BANJARMASIN – Upaya peningkatan mutu pendidikan di Kota Banjarmasin dinilai terganjal oleh masalah mendasar. Kondisi fisik sarana dan prasarana sekolah negeri yang masih jauh dari kata layak. 

Kekurangan ini disoroti oleh pemerhati pendidikan, Reja Pahlevi, yang juga merupakan Dosen PKN FKIP ULM Banjarmasin.

Reja menegaskan bahwa persoalan pendidikan di Banjarmasin tidak semata-mata soal kurikulum dan capaian akademik, melainkan juga menyangkut kondisi infrastruktur sekolah yang memprihatinkan.

"Masih banyak persoalan mendasar di lingkungan sekolah negeri yang belum tertangani secara optimal," ujarnya dihubungi, Selasa (16/12/2025).

Menurut Reja, banyak sekolah negeri, baik di tingkat SD maupun SMP, memiliki fasilitas dasar yang memprihatinkan.
 Ia menyoroti beberapa temuan krusial di lapangan, seperti ruang kelas yang banyak dinilai tidak representatif untuk proses belajar-mengajar.

Kemudian perpustakaan yang kondisinya terbengkalai dan tidak fungsional, hingga toilet sekolah yang jauh dari standar kesehatan dan kelayakan.

Oleh karena itu, ia mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin untuk segera mengambil tindakan tegas. 

"Dinas Pendidikan sangat perlu mendata ulang infrastruktur fisik sekolah negeri yang eksisting hari ini. Mulai dari ruang belajar, perpustakaan, hingga toilet sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan," tegas Reja.

Reja menyoroti adanya ironi terkait data dan perencanaan anggaran. Ia mengungkapkan bahwa Disdik sejatinya memiliki data sarana prasarana sekolah, namun sayangnya data tersebut jarang diperbarui.

"Selama ini Dinas Pendidikan memang punya data, tapi sayangnya tidak di-update. Padahal kerusakan fisik sekolah itu terus berjalan. Kalau datanya tidak diperbarui, bagaimana mau menentukan prioritas," bebernya.

Padahal, pendataan yang akurat adalah kunci untuk menyusun skala prioritas anggaran yang efektif. Tanpa data valid, perbaikan sekolah menurutnya hanya akan bersifat reaktif, bukan terencana.

Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR juga menekankan pentingnya pemetaan prioritas oleh Dinas Pendidikan. Ia tidak ingin perbaikan hanya setelah ada insiden.

"Jangan tunggu ada kejadian baru kita bergerak. Data sekolah-sekolah yang kritis harus segera dikumpulkan. Kita harus utamakan yang paling darurat," pintanya belum lama tadi.

Menurut Yamin, rencana pembangunan dan rehabilitasi sekolah harus mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari. Dengan demikian, pekerjaan tidak menumpuk di satu waktu dan dapat terealisasi tepat waktu.

"Kalau perencanaannya baru dilakukan di 2026 dan pekerjaannya juga di tahun yang sama, itu sudah sangat terlambat. Perencanaan harus dimulai dari sekarang," tegasnya.

Ia juga telah menginstruksikan Dinas Pendidikan agar tidak lagi menunda-nunda langkah perbaikan. Mereka harus mulai mengambil tindakan nyata untuk sekolah-sekolah dengan kondisi mendesak.

Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya