hallobaua.com, BANJARMASIN - Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022, terus gencar dijalankan Pemko Banjarmasin.
Diketahui, pemberian imunisasi dalam BIAN meliputi imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib).
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, hari Sabtu, 04 Juni 2022, hasil cakupan vaksinasi BIAN persentasinya masih rendah yakni 17,93 persen dari target sasaran sebanyak 149.035.
Kadinkes Bajarmasin, Muhammad Ramadhan mengharapkan dukungan orang tua untuk penyuntikan antibodi ini.
Karena menurutnya selain dijamin aman, imunisasi juga untuk menjaga kesehatan anak di masa mendatang.
Namun nyatanya kata dia, pada pelaksanaannya di sekolah misalnya sesudah disosialisasikan pada murid akan adanya jadwal Imunisasi, tapi ada sebagian orang tua yang sengaja tidak menurunkan anaknya ke sekolah.
"Padahal Program BIAN untuk melindungi dan membuat daya tahan tubuh anak terhadap berbagai penyakit sesuai Imunisasi yang diberikan," ujarnya.
Ia bilang, pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif.
Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.
“Ini relatif murah dibanding mereka terkena penyakit berbahaya saat sudah dewasa. Karena kalau sampai sakit, itu biayanya bisa sampai jutaan, kalau sampai masuk ICU bisa mencapai puluhan juta. Jadi jauh lebih murah kalau kita melakukan vaksinasi atau imunisasi saat kita sehat,” terangnya.
Ramadhan mengungkapkan, pemberian imunisasi rutin pada anak sangatlah penting.
Pertama, menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin.
Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.
“Untuk Bapak dan Ibu tolong dibantu agar imunisasi tiga ini jalan, supaya mengurangi angka kematian ibu dan anak,”pungkasnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk.
"Sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis. Sesuai arahan Kemenkes RI saat launching," tutup Ramadhan.
Hingga saat ini, program BIAN terus dilaksanakan mulai dari Puskesmas-puskesmas, hingga sekolah-sekolah di Kota Seribu Sungai.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar