PPDB SMP 2022, Masih Banyak Kuota Sekolah Yang Belum Terpenuhi

hallobanua.com, BANJARMASIN  - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, jenjang SMP Negeri Banjarmasin untuk jalur zonasi hingga berakhirnya proses pendaftaran, masih menyisakan kuota yang tak terpenuhi di sejumlah sekolah.

Dari data yang terlihat di laman https://banjarmasin.siap-ppdb.com, setidaknya ada 6 sekolah yang belum mendapatkan calon siswa sesuai dengan daya tampung sekolah jalur afirmasi dan prestasi. Yakni SMP Negeri 13, 18, 20, 23, 28 dan 29 Banjarmasin.

Dari keenam sekolah tersebut, yang paling mencolok angkanya belum memenuhi kuota yakni SMP Negeri 29.

Bukan tapa alasan, karena dari total kuota jalur afirmasi sebanyak 19 siswa, belum ada satupun calon siswa yang mendaftar melalui jalur online.

Terkait hal itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Banjarmasin, Ruswanto menjelaskan, bahwa pihaknya memang tidak mengutamakan PPDB secara online. 

Pasalnya, calon siswa yang mendaftar di sekolahnya kata dia, didominasi oleh siswa dari wilayah Berangas, Kabupaten Batola.

"Memang benar untuk jalur afirmasi di sekolah kami tidak ada yang mendaftar secara online, tetapi untuk jalur prestasi non akademik ada satu pendaftar sampai hari terakhir," ujarnya.

Dijelaskannya, tidak adanya pendaftar pada jalur afirmasi bukan karena minimnya peminat untuk bersekolah di SMP Negeri 29 Banjarmasin, tetapi karena hampir semua calon siswa SMP Negeri 29 Banjarmasin, berasal dari Kabupaten Barito Kuala.

Hal itu dikarenakan lokasi sekolah SMP Negeri 29 Banjarmasin berada di perbatasan.

"Karena juga di sini ada beberapa sekolah, sehingga kami mengakomodir calon siswa dari kabupaten tetangga," katanya.

"Sesuai aturan juga afirmasi pemegang KIP hanya berlaku bagi calon siswa dari Kota Banjarmasin," sabungnya.

Lebih lanjut Ruswanto menjelaskan, sampai saat ini sudah ada sebanyak 100 lebih calon siswa dari kabupaten tetangga yang mendaftar di SMP Negeri 29 Banjarmasin.

"Totalnya ada 105 calon siswa dari Alalak Berangas, nanti mereka akan dimasukkan setelah PPDB online berakhir, dengan kata lain jalur offline," pungkasnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi menilai bahwa hal tersebut lumrah terjadi. Khususnya bagi sekolah yang berada di pinggiran alias batas kota.

Ia membeberkan, selain SMP Negeri 29 Banjarmasin juga ada beberapa sekolah yang menerima calon siswa dari kabupaten tetangga seperti SMP Negeri 13, 16, 19, dan SMPN 32.

"Sesuai petunjuk teknis boleh menerima siswa di luar Kota Banjarmasin hanya 5 persen dari total daya tampung sekolah, tapi kalau kuota zonasi kota masih tidak mencukupi ya tidak masalah untuk memenuhi kapasitas sekolah yang dibuka," bebernya.

Ditambakan Nuryadi, tidak hanya sekolah jenjang SMP, untuk sekolah SD juga banyak yahg mengalami hal serupa.

"Pokoknya sekolah-sekolah di yang berbatasan dengan wilayah (Kabupaten) tetangga maka akan didominasi oleh siswa yang berdomisili di wilayah tetangga. Seperti misalnya di kawasan Sungai Miai, Alalak, Sungai Lulut, dan Tanjung Pagar," tuntasnya.

rian akhmad/ may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya