Hama Tawon Vespa Kian Marak, Ini Penyebabnya

 
hallobanua.com, BANJARMASIN - Warga di Kota Banjarmasin sedikit lebih waspada dan berhati-hati. Pasalnya, saat ini sarang hama tawon vespa kian marak bersarang di sejumlah tempat baik pemukiman warga maupun tempat lainnya. 

Terbaru, sarang tawon vespa kembali muncul disalah satu rumah warga di kawasan Jl. Kayutangi 2, Jalur IV, Kelurahan Pangeran Kecamatan Banjarmasin Utara. 

Hal itu pun membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjarmasin, selalu bersiap ketika diminta untuk melakukan evakuasi. 

"Hari ini kita mendapat laporan kembali terkait tawon vespa ini, bahwa sarang tawonnya cukup besar," ungkap Petugas DPKP Banjarmasin, Ilham P, pada Rabu (20/07/22). 

Benar saja, dari pantauan diameter sarang tersebut sangatlah besar yakni mencapai 100 sentimeter atau 1 meter. Hal tersebut tentu sangat membahayakan pemilik rumah serta warga sekitar. 

"Ini sarang yang cukup besar yang kita temui," ujarnya. 

Parahnya lagi, saat evakuasi petugas DPKP Banjarmasin mendapat serangan dari ribuan tawon vespa tersebut hingga langsung dilarikan ke dalam ambulan untuk diberikan pertolongan pertama. 

"Memang tadi ada 4 anggota kita yang tersengat serangan tawon. Tapi mereka langsung kita evakuasi ke unit ambulance milik warga yang saat itu sedang siaga di lokasi untuk diberikan pertolongan pertama," bebernya. 

Petugas yang terkena sengatan lebah langsung mendapat perawatan dengan cairan antiseptik untuk mengurangi rasa nyeri akibat sengatan tawon. 

Lantas kenapa hama tawon vespa ini kian marak menyerang kota ini? 

Tim Animal Rescue Banjarmasin, Hanafi mengatakan, tawon dengan nama latin Vespa Affinis tersebut melakukan migrasi atau berpindah dari habitat asalnya ketika memasuki musim pancaroba. Seperti perpindahan dari musim kemarau (panas) ke musim penghujan. 

"Biasanya tawon akan bermigrasi untuk membuat sarang baru dari kulit kayu dan tanah di tempat yang lebih teduh untuk terhindar dari derasnya air hujan," jelasnya. 

Ia bilang, saat itu serangga penyengat yang biasa diebut dengan nama Tabuan oleh masyarakat Banjar itu sifatnya akan lebih agresif dan akan membahayakan bagi manusia. 

"Karena mencari tempat yang teduh, biasanya mereka itu migrasi dari hutan rawa ke pohon yang rindang atau ke rumah warga yang berdekatan dengan sarang pertamanya. Makanya perlu diwaspadai. Karena apapun yang mereka lihat yang bukan dari koloninya maka itu dianggapnya ancaman," urainya. 

Hanafi pun mengimbau, jika masyarakat melihat ada tawon yang bersarang di rumah warga sesegeranya melaporkan ke pihak yang bisa menanganinya. 

Hal itu untuk menghindari sengatan tawon yang membuat kulit kita bengkak, bahkan bisa membuat manusia demam akibat racun yang dikeluarkan lewat sengatannya. 

Penulis : rian akhmad/may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya