Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi, Cara Perpusnas RI Meningkatkan Literasi

hallobanua.com, BANJARMASIN - Gerakan literasi di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus didorong Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. 

Salah satunya yakni dengan terus menggencarkan kegiatan transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, untuk memperbaiki kesejahteraan warga. 

Di tahun 2022 ini, Perpustakaan Nasional memperluas program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 96 Perpustakaan Desa, yang berada di 136 kabupaten/kota, di 34 Provinsi, termasuk di Kalsel. 

Di Provinsi Kalsel sendiri, dilakukan pembekalan Peer Learning Meeting (PLM) yang mempertemukan pihak terkait, di salah satau hotel Kabupaten Banjar. 

Konsultan Program Transformasi Inklusi Sosial, Perpusnas RI, Syaechu Aziz mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional 2020-2024. 

Yaitu dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia yang unggul, melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia Maju. 

Ia menjelaskan, bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar dalam memberikan layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat. 

Tidak hanya itu, kegiatan juga dapat memberikan inovasi layanan dengan melibatkan keterlibatan masyarakat dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat. 

"Para peserta disini akan diminta untuk berdiskusi dalam mencari solusi dari kendala yang dialaminya dalam menjalankan tugas di lapangan. Karena ini merupakan forum belajar bersama bagi para peserta yang sebelumnya sudah mengikuti bimtek," ungkapnya disela pembukaan, Selasa (05/07/22). 

Diketahui, dalam kegiatan diikuti peserta PLM di periode 2022, 3 perpustakaan desa dari HSU yang menjadi peserta, yakni perpustakaan desa Tambak Sayu Panji, Tigarun dan Pematang Benteng. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Nurliani Dardie, mengaku bahwa pihaknya terus berupaya menjalankan amanah perpustakaan inklusi sosial di Kalsel. 

"Tujuannya agar masyarakat Kalsel bisa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru serta meningkatkan kesejahteraan,"paparnya, saat membuka kegiatan. 

Ia bilang, kegiatan hari ini merupakan wujud nyata keterlibatan Dispersip Kalsel, dalam rangka mendukung RPJMN tahun 2020/2024, yang mengusung SDM Unggul dan Indonesia Maju. 

"Ini juga sesuai dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel tahun 2021/2026, yakni Kalsel Maju, Makmur, Sejahtera dan berkelanjutan sebagai gerbang IKN," pungkas wanita disapa Bunda Nunung itu. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kalsel
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya