hallobanua.com, BANJARMASIN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin saat ini mulai mengalami peningkatan cukup signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengungkapkan, sejak awal tahun sampai bulan Juli 2022 tadi, setidaknya sudah ada 30 kasus DBD.
"Dari data Bidang P2P Dinkes Banjarmasin, memang terjadi peningkatan. Awalnya 3 kasus naik menjadi 5 kasus. Data terakhir ada 8 pasien yang harus mendapat perawatan di rumah sakit," ungkap Ramadhan saat ditemui di Balai Kota, Rabu (03/08/22) siang.
Ia bilang, setidaknya 60 persen pengidap penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang kerap menyerang anak-anak.
"Pasien dewasa itu yanya 40 persen saja," jelasnya.
Alasan terjadinya peningkatan kasus DBD di Banjarmasin kata Ramadhan dikarenakan musim pancaroba yang membuat perkembangbiakan nyamuk semakin banyak.
"Musim pancaroba ini membuat bertambahnya pasien yang perlu mendapat perawatan," katanya.
Oleh sebab itu, Kadinkes Banjarmasin itu pun mengaku sudah menginstruksikan seluruh Puskesmas di Kota Banjarmasin untuk melakukan fogging di sekitar lokasi pasien yang dinyatakan positif DBD.
"Kita sudah instruksikan untuk melakukan skrining apabila terindikasi DBD saat dirujuk ke rumah sakit. Jika positif maka kita lakukan fogging," jelasnya.
Sedikitnya ada 11 kelurahan yang sampai saat ini sudah dilakukan fogging. Antara lain Pelambuan, Alalak Utara, Sungai Bilu, Beruntung Raya, Kuin Raya, Gadang dan Kelurahan Pekauman.
Kemudian ada juga Kelurahan Basirih Baru, Alalak Selatan, Kelayan Timur, dan Pemurus luar.
Ramadhan pun menekankan agar masyarakat tidak bergantung dengan fogging yang dilakukan pihak puskesmas saja.
"Selain fogging warga juga harus menerapkan pola 3 M, yakni membersihkan, menguras dan mengubur tempat penampungan air yang bisa disarangi nyamuk. Jaga kesehatan dengan rajin mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin serta tidur pakai kelambu," tuntasnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar